Indonesia akan mengadakan ASEAN-BAC atau pertemuan pebisnis seluruh negara anggota ASEAN beserta rangkaiannya pada 2-4 September 2023. Acara itu diharapkan dapat memperkuat sinergi antara sektor swasta dan pemerintah dalam upaya memajukan pertumbuhan ekonomi di ASEAN.
"Kami telah memberikan rekomendasi kebijakan dari ASEAN-BAC tiap negara ASEAN agar bisa dipertimbangkan menjadi strategi untuk mewujudkan ASEAN sebagai Epicentrum of Growth," kata Arsjad yang juga merupakan Ketua ASEAN BAC dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (1/9/2023).
Menurut Arsjad, terdapat sejumlah potensi ekonomi yang bisa dijelajahi oleh ASEAN-BAC. Pertama, potensi pasar ASEAN yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi tangguh dengan capaian 5,7% pada 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kekuatan intrinsik ASEAN terletak pada hubungan komplementer antara negara-negara anggotanya. Kolaborasi yang inklusif dan harmonis ini menjadi dasar kemajuan memungkinkan kawasan ini berdiri kokoh menghadapi tekanan pasar eksternal," ucapnya.
Salah satu kolaborasi yang didorong adalah terkait ekosistem kendaraan listrik. ASEAN dinilai memiliki potensi yang besar untuk menjadi pusat manufaktur andalan kendaraan listrik dan ekosistem kendaraan listrik.
Potensi ASEAN terhadap kendaraan listrik dan ekosistemnya didukung oleh besarnya simpanan nikel di Indonesia yang menjadikannya pemeran penting dalam pembuatan baterai kendaraan listrik, cadangan nikel yang melimpah di Vietnam, serta kebijakan Thailand yang berhasil mendorong harga yang terjangkau bagi kendaraan listrik.
"Alhamdulillah pada 2023 para pemimpin ASEAN menerbitkan sebuah deklarasi yang bertujuan untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik regional dengan tujuan menjadikan ASEAN sebagai pusat manufaktur kendaraan listrik global," tuturnya.
Kemitraan antara swasta dan pemerintah, kata Arsjad, juga berlangsung pada upaya mewujudkan visi ASEAN 2045. Meski kebijakan dirancang oleh pemerintah, namun bisnis dan lembaga publik juga turut andil untuk mencapai tujuan tersebut.
"Selama setahun terakhir, ASEAN-BAC telah dengan tekun merancang panduan yang bertujuan mempercepat pertumbuhan ASEAN dalam penyusunan program ini," ujar Arsjad.
ASEAN-BAC telah menyusun delapan program warisan yang berkontribusi nyata dalam integrasi ekonomi ASEAN. Ke delapan program tersebut mencakup komitmen sektor bisnis untuk memajukan UMKM, meningkatkan konektivitas digital maupun infrastruktur, mengembangkan potensi pasar karbon, membangun sistem ketahanan pangan dan kesehatan yang resilien di kawasan.
(aid/kil)