Soal Harga Beras Naik, Zulhas Pastikan Pasokan Aman Ada 1,6 Juta Ton

Soal Harga Beras Naik, Zulhas Pastikan Pasokan Aman Ada 1,6 Juta Ton

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 04 Sep 2023 16:08 WIB
Mendag Zulkifli Hasan
Mendag Zulkifli Hasan/Foto: dok. Kemendag
Jakarta -

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas menjawab kenaikan harga beras. Menurutnya harga beras juga terjadi di negara lain seperti India yang sampai harus menyetop ekspor komoditas itu untuk mengendalikan harga.

"Pangan itu hampir setiap hari pak presiden urusin pangan, pagi-pagi pak presiden sudah cek harga pangan, jadi mendag nggak boleh ketinggalan," ujarnya dalam Rapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin (4/9/2023).

"Beras gimana? Ini soal dampak psikologi ada El Nino. India melarang ekspor beras dia ada beras 7 juta, stoknya 4 juta, lebih dari cukup untuk cover mereka. 3 juta bisa diekspor tapi tetap melarang," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, Zulhas meyakini cadangan beras pemerintah (CBP) 1,6 juta ton cukup untuk menjaga pasokan dalam negeri. Dengan pasokan itu, dia menyebut Indonesia juga masih memiliki kuota impor 400 ribu ton.

"Beras kita cukup ada 1,6 juta (ton), nggak usah panik. Kita beras cukup. Tahun lalu ada 500 (ribu ton), kita khawatir, tapi sekarang 1,6 juta (ton). Mungkin akan masuk lagi 400 ribu (ton)," tuturnya.

ADVERTISEMENT

"Hasil ratas presiden mengatakan agar stok (beras) kita 2 juta. Jadi insyaallah aman,"lanjutnya.

Untuk menurunkan harga beras, bantuan sosial beras 10 kg untuk setiap keluarga penerima manfaat (KPM) juga digelontorkan lebih cepat. Zulhas mengatakan bansos itu akan disalurkan kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM).

"September ini harusnya sudah dibagiin, (targetnya) bulan Oktober dibagikan kepada hampir 20 hampir 30 juta KK, raskin. Setiap KK nanti 10 kg beras, mestinya Oktober, tapi bulan ini kita usahakan dibagi untuk menekan harga beras," ungkapnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan pemerintah menyiapkan skema bantuan sosial yang akan diberikan ke puluhan juta masyarakat. Hal ini bakal menjadi upaya untuk mengendalikan inflasi di tengah masyarakat.

Bansos yang pertama adalah berupa beras. Bantuan ini bakal diberikan kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat. Per keluarga akan mendapatkan 10 kilogram beras per bulan selama 3 bulan, dari bulan September hingga November.

"Mulai awal September ini akan didistribusikan secepatnya bantuan pangan beras, 1 keluarga penerima manfaat akan mendapatkan 10 kg beras ini seperti semi operasi pasar, sehingga tiap bulan akan keluar ada 210 ribu ton, selama 3 bulan sampai November," jelas Jokowi dalam Rakernas Pengendalian Inflasi, di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (31/8/2023).

(ada/ara)

Hide Ads