Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pertemuan pleno KTT ke-43 ASEAN diawali dengan briefing oleh Presiden Bank Dunia Ajay Banga dan Managing Director IMF Kristalina Georgieva.
Pada kesempatan itu pihak IMF menyampaikan pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN tetap tinggi meski kondisi global sedang tidak baik. Bahkan pertumbuhan ekonomi kawasan ASEAN mencapai 4,9% walaupun pertumbuhan ekonomi global hanya di 3%.
"IMF antara lain menyampaikan bahwa ekonomi global melambat karena pandemi (COVID-19) dan juga perang (Rusia-Ukraina) pertumbuhannya hanya 3% terendah dalam satu dekade dibanding sebelum pandemi. Namun dilihat ASEAN pertumbuhannya tetap tinggi, proyeksinya 4,9%," jelas Retno.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kemarin waktu pertemuan bilateral antara Managing Director IMF dengan Bapak Presiden hal ini juga disampaikan bahwa ASEAN merupakan satu brightspot dari situasi dunia yang tidak menentu ini," tambahnya.
Dijelaskan juga bila ASEAN berkontribusi sebesar 10% dari total pertumbuhan ekonomi global. Karenanya IMF berharap agar pertumbuhan ekonomi ini dapat semakin menguat sehingga bisa membantu pemulihan ekonomi pasca pandemi dan perang Rusia-Ukraina yang masih berlangsung.
"Disampaikan oleh IMF bahwa ASEAN berkontribusi 10% dari global growth dan perlu stonger growth, diperlukan growth yang lebih kuat agar recovery-nya dapat betul-betul penuh,"
Karena hal ini, Retno mengaku IMF menyebut ASEAN dapat menjadi contoh dari kerja sama global yang sukses. Hanya saja mereka juga sempat memberikan beberapa saran seperti investasi di bidang kesehatan, pendidikan, infrastruktur digital.
"Sementara world bank menyampaikan prediksi ekonomi global sama, kemudian tantangan mengenai perubahan iklim dan lain-lain, dan sarannya hampir sama, investasi di reformasi struktural, investasi di sumber daya manusia dan investasi di ekonomi keberlanjutan dan juga digitalisasi," ungkap Retno.
Simak Video 'Jokowi: Ekonomi ASEAN Akan Tumbuh Lebih Kokoh Melalui Hilirisasi':