Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap, ada 73 proyek potensial dengan nilai US$ 17,8 miliar yang bisa dikerjasamakan negara-negara ASEAN. Hal itu diungkapnya saat membuka ASEAN-Indo Pacific Forum (AIPF).
Terkait hal tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut, proyek yang bisa dikerjasamakan mencakup empat bidang di mana di antaranya data center dan energi baru terbarukan.
Erick mengatakan, pihaknya akan mendorong investasi di bidang energi baru terbarukan. Dia menjelaskan, kawasan danau saat ini bisa dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga surya.
Indonesia sendiri telah menjalin kerja sama dengan Uni Emirat Arab untuk menggarap PLTS Terapung Cirata. Lanjut Erick, dengan kawasan yang lebih besar untuk dimanfaatkan maka terbuka peluang investasi.
"Kalau tadi disampaikan ke Bapak Presiden contoh di kawasan danau-danau sekarang itu bisa menjadi floating daripada solar panel yang sudah kemarin salah satunya berpartner dengan UAE tadinya ada batasan wilayah hanya 5% tetapi sekarang sudah bisa sampai 25%, artinya apa potensi yang kemarin sama Masdar di Cirata itu hanya 130-an, itu bisa menjadi 1 giga watt," jelasnya di sela-sela acara ASEAN-Indo Pacific Forum (AIPF) di Hotel Mulia Jakarta, Selasa (5/9/2023).
"Bayangkan kalau kita danau-danau kita juga menjadi friendly kepada tadi energi terbarukan. Nah investasi besar ini yang kita terbuka," sambungnya.
Kembali, Erick mengatakan, investasi tersebut perlu didorong. Dia bilang, hal itu supaya pertumbuhan ekonomi terjadi di Indonesia.
"Nah, hal-hal ini yang saya rasa kita masih dorong bahwa kita pastikan tadi pertumbuhan ekonomi tidak terjadi di mana, tetapi yang prioritas di Indonesia. Indonesia menyumbangkan pertumbuhan ekonomi yang ada di Asia Tenggara dan juga dunia," ungkapnya.
Selain itu, ia juga mendorong data center. Hal ini dilakukan karena ekonomi digital Indonesia akan menjadi terbesar di Asia Tenggara.
"Kita fokus di empat bidang yang kita sedang dorong ya bagaimana misalnya kaya Telkom sedang investasi secara maksimal untuk memastikan tadi data center kita karena digital ekonomi kita kan akan terbesar di Asia Tenggara," kata Erick.
Dengan kondisi seperti itu, Erick mengatakan pihaknya mendorong BUMN menjalin kerja sama dengan mitra di Asia Tenggara. Dengan begitu, Indonesia akan menjadi pemain data center yang besar di Asia Tenggara.
"Nah kalau data centernya kita nggak siapkan ini juga akan menjadi masalah ke depan, itu salah satunya bagaimana partnership ya Telkom dan Telkomsel kepada partner-partner yang ada di Asia Tenggara tetapi kita juga mendorong kita akan menjadi salah satu pemain data center besar di Asia Tenggara yang sebenarnya sudah terjadi contoh dengan adanya Mitratel kita menjadi ya perusahaan tower terbesar di Asia Tenggara," terangnya.
Erick tak ingin Indonesia hanya menjadi pasar. Dia berharap, dengan pasar yang besar Indonesia bisa bersaing secara global.
"Nah hal-hal ini kembali kita jangan sampai kita hanya jadi market tetapi justru bagaimana market kita yang besar ini kita bisa pakai untuk juga kembali kita bersaing secara global karena memang tujuan ke depan BUMN untuk 2024-2034 kita mendorong makin banyak perusahaan BUMN yang bisa bersaing secara global," teranganya.
Simak Video 'Jokowi Buka KTT ASEAN-China, Sebut Mitra Strategis Komprehensif':
(acd/rrd)