Kala Bluebird Jadi 'Dewa Penolong' Taksi Lokal Bangkit dari Mati Suri

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 08 Sep 2023 12:01 WIB
Kala Bluebird Jadi 'Dewa Penolong' Taksi Lokal Bangkit dari Mati Suri/Foto: Dok. Pataga
Jakarta -

Kondisi taksi lokal sempat berada di ujung tanduk, "pilih mati atau bertahan". Hal ini yang diungkapkan oleh Hadi Endro Prasetyo, Sekretaris Koperasi Serba Usaha (KSU) saat menceritakan kondisi taksi asal Yogyakarta itu pada 2016 hingga 2019.

Kemajuan teknologi menjadi seperti bencana bagi taksi yang telah beroperasi sejak 1985 itu karena tidak cukup cepat mengadopsi digitalisasi. Imbasnya baik armada dan jumlah pengemudi anjlok, hingga terancam gulung tikar.

Tidak mudah bagi taksi tersebut bertahan, para pengemudi putus asa dengan kondisi tersebut. Pemasukan terus menipis karena sepi penumpang. Padahal saat bersamaan para pengemudi memiliki keluarga yang kebutuhanya harus dipenuhi.

"Penurunan omzet ini dirasakan langsung baik oleh koperasi maupun pengemudi, sehingga banyak keluarga pengemudi mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari." ujar dia dalam keterangan kepada detikcom, ditulis Jumat (8/9/2023).

Taksi Pataga yang Bangkit Berkat Bluebird Foto: Dok. Pataga

Disrupsi yang terjadi bahkan membuat Pataga tidak mampu lagi menampung semua unit kendaraannya. Dari jumlah lebih dari 59 unit, perlahan berkurang, tersisa hanya 25 unit saja.

"Di Pataga, pada kala itu, terdapat 59 unit taksi dengan 80 pengemudi. Seiring waktu, jumlah unit armada di Pataga hanya tersisa 25 unit. Pada waktu itu tidak ada dewa penolong, pilih mati atau hidup," ungkap Endro.

Meski begitu, Endro dengan jajaran Pataga lainnya tidak tinggal diam saat kalah bersaing dengan transportasi daring. Pataga berupaya mengikuti digitalisasi dengan mengembangkan aplikasi bernama Naxi berbasis Android.

Namun, adopsi digitalisasi sayangnya tidak dapat diimplementasikan dengan baik dan mempersulit transaksi penumpang. Hal ini yang membuat pelanggan kecewa dan imbasnya balik lagi kepada sopir yang semakin sepi penumpang.

"Namun, tidak dapat terimplementasi dengan baik. Makin lama, ujian saya makin banyak," tuturnya.

Masa-masa sulit tu dihadapi Pataga dengan lapang meski bagai alu pencukil duri, Endro tetap mempertahankan Pataga. Taksi lokal Pataga ini merupakan taksi yang beroperasi di bandara, stasiun kereta, dan lainnya. Yogyakarta menjadi salah satu daerah yang secara khusus menerapkan taksi lokal untuk beroperasi.

Sercerah harapan datang dari program 'Kawan Blue Bird' milik PT Blue Bird Tbk. Program tersebut dibangun untuk menggalakan kerja sama operasional dengan taksi lokal daerah. Tujuannya yang paling utama adalah menghidupkan kembali industri taksi lokal di Indonesia.

Endro menuturkan setelah 2016-2019 terpuruk, pihaknya mengikuti program yang diadakan oleh Bluebird tersebut. Proses program itu dinilai tidak rumit, adapun manfaat yang didapat tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga kepada pengemudi.

"Diundang untuk mengikuti sosialisasi program Kawan Bluebird di Yogyakarta dalam rapat DPD Organda DIY Unit Taksi. Dalam proses sosialisasi, kami tergerak untuk mengikuti program ini karena kami merasa ada manfaat untuk menjaga keberlangsungan usaha dan kesejahteraan pengemudi kami. Kami juga merasa bahwa skema kerja sama tidaklah rumit dan menguntungkan," jelasnya.

Bluebird Jadi 'Dewa Penolong' di halaman berikutnya.




(ada/ara)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork