Bansos Meluncur, Harga Beras Bakal Turun?

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 11 Sep 2023 13:57 WIB
Ilustrasi/Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi meluncurkan bantuan sosial (bansos) beras kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Bansos ini diberikan selama tiga bulan, yaitu September, Oktober, November 2023.

Masing-masing keluarga akan menerima 10 kilogram (kg) per bulan. Penyaluran bansos ini dalam rangka membantu masyarakat bawah agar tidak terdampak kenaikan harga beras.

Dalam penyaluran bansos di Gudang Bulog di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kepala Badan Pangan Arief Prasetyo Adi mengatakan harapannya penyaluran bantuan sosial beras ini bisa mengintervensi harga beras yang saat ini tengah naik.

"Kan kita usahkan (turun ke HET). Tadi perintahnya di Bogor digelontorkan kemudian sekarang digelontorkan. Sebentar lagi pasar induk Cipinang kita juga siapkan. Supaya masif. Karena stok yang 1,5 juta ton 1,6 juta ton ini kita peruntukan untuk intervensi," ujarnya, Senin (11/9/2023).

Arief menyebut penurunan harga beras bukan hanya dari bansos, tetapi produksi padi yang juga harus tinggi. Tingginya harga beras karena harga gabah saat ini meningkat yang disebabkan oleh penurunan produksi.

"Harapannya gitu (harga beras turun). Karena tergantung produksi. Kalo Produksi GKP itu banyak harga otomatis turun. Karna sekarang semester II cuma 30%. Ini waktunya kita gelontorkan stok. Makadari awal tahun Bulog kita minta buat top up stok berasnya. Ini fungsinya sekarang ini," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso meyakini harga beras bisa turun ke angka Rp 11.000 per kg. Harga ini mendekati harga eceran tertinggi (HET) Rp 10.900 per kg.

"Ya kita lihat prosesnya dong tidak bisa hari ini terus turun kan. Karena pedagang sekarang yang belinya mahal tidak mungkin dia jual murah. Kan rugi dia," tuturnya

"Kalau saya itu harganya di Bulog Rp 10.900. Berarti kita berharap paling mahal Rp 11.000. Apalagi premium kita, itu kan medium," tambahnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengungkap, harga beras bisa turun asalkan produksi padi dalam negeri bisa membaik dan intervensi dari cadangan beras pemerintah (CBP). Sementara ini untuk menurunkan harga, pemerintah akan melakukan intervensi dengan mempercepat penyaluran bantuan sosial.

Sebelumnya pemerintah berencana menyalurkan bantuan pangan beras kepada 21,353 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pada 2023. Penyaluran itu ditargetkan pada Oktober, November, dan Desember.

Nah, karena harga beras tengah mengalami kenaikan yang cukup signifikan, pemerintah mempercepat penyaluran bantuan tersebut pada September. Jika itu bisa dilakukan, Arief mengatakan harga beras bisa mulai turun di minggu pertama penyaluran bantuan tersebut.

"Secepatnya kalau misalnya September (didistribusikan bantuan pangan beras) berarti September mulai kelihatan harga mulai turun. Tetapi nggak signifikan," ujar dia ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (30/8/2023).

Arief mengatakan sudah mendapatkan sinyal persetujuan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hanya saja, dia mengatakan keputusan pastinya akan dibicarakan terlebih dahulu di rapat terbatas dalam waktu dekat ini.




(ada/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork