Ada Demo Tolak Omnibus Law, Pedagang Merapat Jemput Rezeki

Samuel Gading - detikFinance
Kamis, 14 Sep 2023 14:54 WIB
Pedagang di demo buruh - Foto: detikcom/Samuel Gading
Jakarta -

Demonstrasi tidak hanya mencuri perhatian publik. Namun juga menjadi celah peluang bagi para pedagang.

Hal ini terlihat dalam aksi penolakan UU Cipta Kerja dan UU Kesehatan yang berlangsung di kawasan Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat. Dari pantauan detik.com, setidaknya terapat 15 penjual terlihat di demonstrasi tersebut.

Ada yang wira-wiri menjual air mineral. Ada juga yang membawa gerobak dorong bakpao dan lontong sayur. Ada pula yang menjual topi hingga kacamata hitam.

Salah satunya adalah Ilham, 25 tahun. Warga Bekasi, Jawa Barat ini tiba sekira pukul 13.50 WIB membawa dua dus air mineral dan teh botol dalam gerobak dorong kecil.

Belum sampai setengah jam berjualan, Ilham sudah mendapat untuk Rp 50.000 "Baru aja datang bang, lumayan. Yang teh ini harganya Rp 6000 kalau air mineral Rp 5000," ucapnya kepada detik.com ditemui di kawasan Monas, Kamis (14/9/2023).

Ada juga Udin, 54 tahun. Pria asal Tomang, Jakarta Barat itu mengaku selalu berjualan saat demonstrasi.

Setiap aksi, pedagang lontong dan ketupat sayur ini menjelaskan bisa mendapat minimal Rp 100.000 per aksi. Dan Rp 200.000 jika laris manis.
Saking seringnya berjualan saat demo, Udin mengaku bahkan juga berdagang saat aksi Reformasi 1998.

"Minimal Rp 100.000, lah setiap demo. Dulu waktu hari ketiga demo '98 saya juga jualan. Rame juga yang beli. Sepertinya lapar karena teriak-teriak. Saya tadi ke sini jalan kaki," jelas dia.

Simak juga Video: Rocky Gerung Ungkap Materi Pemeriksaan: Kritikan IKN-Omnibus Law







(kil/kil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork