Yasonna: Dari 64 Juta UMKM, Baru 10% yang Daftar Kekayaan Intelektual

Yasonna: Dari 64 Juta UMKM, Baru 10% yang Daftar Kekayaan Intelektual

Aafi Syaddad - detikFinance
Kamis, 14 Sep 2023 21:57 WIB
Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly
Foto: Dok. DJKI Kemenkumham
Jakarta -

Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly menyampaikan pentingnya peranan kekayaan intelektual (KI) di masyarakat. Dia mendorong para pelaku usaha untuk mendaftarkan kekayaan intelektualnya.

"Dari sebanyak 64 juta Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM), baru sebanyak 10% yang mendaftarkan KI-nya. Itulah sebabnya kami berkeliling ke daerah-daerah untuk mendorong para UMKM untuk mendaftarkan KI-nya," ujar Yasonna dalam keterangan tertulis, Kamis (14/9/2023).

Hal tersebut disampaikan Yasonna pada kegiatan Digitalk Fest 2023 yang diselenggarakan di Hotel Ritz-Carlton Jakarta, Rabu (13/9).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Yasonna menyampaikan pada dasarnya pengetahuan akan pentingnya perlindungan KI masih belum merata. Oleh sebab itu, masih banyak pelaku usaha yang menyepelekan masalah pelindungan KI.

"Jadi nantinya saat mereka mempunyai merek tetapi belum mendaftar, kemudian muncul merek baru yang sama dan lebih terkenal, dan berakhir menjadi masalah, perkara. Akan lebih baik untuk segera mendaftarkan mereknya," jelas Yasonna.

ADVERTISEMENT

Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan Arief Muhammad, influencer dan pengusaha muda yang hadir sebagai narasumber. Menurutnya, urgensi dari pendaftaran merek atau pelindungan KI sangatlah tinggi.

"Contohnya seperti merek salah satu rumah makan Padang yang sudah 80 tahun berdiri. Dikarenakan tidak paham akan pentingnya pendaftaran merek, sekarang pasrah aja saat ada seseorang yang menggunakan mereknya, karena jika mau protes juga nggak bisa. Mereknya belum terdaftar," ucap Arief.

Selain itu, Arief juga menyampaikan pentingnya menjaga citra dari brand image. Hal ini bisa menjadi menyulitkan jika merek yang dimiliki sama dengan yang lain, tetapi kualitas yang diberikan tidak sebaik yang dimiliki. Hal tersebut bisa mengganggu brand image yang telah dibangun.

"Oleh sebab itu, jika merek kita sudah terdaftar. Kita bisa mengajukan keberatan jika ke depannya ada merek yang memiliki kesamaan, dari logonya maupun penamaannya, yang dapat menghancurkan brand image yang telah dibangun," ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno juga menyampaikan para pelaku usaha, termasuk UMKM harus meningkatkan kapasitasnya dalam pemanfaatan teknologi. Menurutnya, kehadiran ekonomi digital akan turut membantu penciptaan lowongan kerja baru tersebut di tengah tahun politik.

"Untuk di 2024 dengan bantuan ekonomi digital kita membidik penciptaan 4,4 juta lapangan kerja baru. Hal tersebut dapat terwujud bila ada sinergi tepat antara budaya dan pemanfaatan teknologi," ujar Sandiaga.

Sebelumnya pada kegiatan Satu Jam Bersama Menkumham, Yasonna pernah mengungkapkan pada era digitalisasi seperti saat ini, jangkauan pasar untuk pelaku UMKM sudah terbuka luas. Produk-produk UMKM tersebar secara masif baik di dalam maupun luar negeri melalui platform digital.

Ia meneruskan dengan adanya kolaborasi antara pemerintah dan swasta, dapat membantu pertumbuhan ekonomi melalui sektor ekonomi kreatif lebih tinggi lagi kedepannya, salah satunya melalui KI.

Sebagai informasi, Digitalk Fest 2023 diselenggarakan oleh Bataknese Professionals Association dengan mengusung tema Penguatan Ekonomi Kreatif Melalui Budaya serta Kekuatan Teknologi.

Digitalk Fest menyoroti tren pemasaran digital yang kini berkembang dalam berbagai format. Adapun fokus utama dalam seminar tersebut, yaitu Pengembangan kreativitas, wawasan berbasis data, dan keterampilan analitis pelaku industri ekonomi kreatif.

Diketahui, pada acara tersebut, turut hadir Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dan Direktur Jenderal Imigrasi Silmy Karim.


Hide Ads