Jenis-jenis Pengangguran beserta Dampaknya bagi Pembangunan Nasional

Jenis-jenis Pengangguran beserta Dampaknya bagi Pembangunan Nasional

Elmy Tasya Khairally - detikFinance
Rabu, 20 Sep 2023 06:05 WIB
ilustrasi pria depresi
Foto: Ilustrasi pengangguran (iStock)
Jakarta -

Pengangguran adalah kelompok angkatan kerja yang ingin bekerja, tapi belum beruntung mendapat kesempatan untuk bekerja. Tingkat pengangguran yang tinggi tak hanya bisa mengganggu stabilitas keamanan, tapi juga politik.

Oleh sebab itu, pemerintahan di semua negara selalu berusaha agar jumlah pengangguran berada pada tingkat yang wajar. Apa saja jenis-jenis pengangguran?

Jenis-jenis Pengangguran

Ada beberapa hal yang dianggap sebagai penyebab timbulnya pengangguran. Dari penyebab tersebut, timbul istilah tentang pengangguran, yaitu pengangguran sukarela (voluntary unemployment) dan pengangguran terpaksa (involuntary unemployment).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengangguran sukarela adalah pengangguran yang bersifat sementara. Hal ini karena seorang pekerja ingin mencari pekerjaan yang lebih baik atau cocok dengan keahliannya.

Sementara, pengangguran terpaksa adalah pengangguran yang terpaksa diterima seseorang, walaupun sebenarnya dia masih bekerja. Pengangguran jenis ini berkaitan dengan jenis pengangguran lain yang pada umumnya menimbulkan masalah dalam pembangunan.

ADVERTISEMENT

Berikut beberapa jenis pengangguran berdasarkan penyebabnya:

1. Pengangguran Friksional

Mengutip buku Membuka Cakrawala Ekonomi untuk kelas XI SMA/MA oleh Giana Hadi, pengangguran friksional bersifat sementara. Biasanya, hal ini terjadi karena adanya kesenjangan antara pencari kerja dan kesempatan kerja. Dalam hal ini, kesenjangan bisa berupa kesenjangan waktu, informasi ataupun jarak. Contohnya adalah orang yang selesai sekolah, kemudian mencari pekerjaan.

2. Pengangguran Struktural

Pengangguran struktural timbul akibat adanya perubahan struktural dalam perekonomian. Perubahan dalam struktur perekonomian ini menimbulkan kebutuhan terhadap tenaga kerja dengan jenis atau tingkat keterampilan yang berbeda.

Keadaan ini menyebabkan, keterampilan yang dimiliki para pencari kerja tak sesuai dengan tuntutan yang ada. Contohnya, tenaga kerja yang dibutuhkan untuk industri kimia menuntut persyaratan yang relatif berat, yaitu minimal pendidikan sarjana dan menguasai bahasa Inggris.

3. Pengangguran Musiman

Menurut buku IPS Terpadu untuk Kelas VIII SMP oleh Nana Supriatna dkk, pengangguran Musiman merupakan pengangguran yang terjadi secara musiman. Misalnya, para petani umumnya rela menganggur sampai musim tanam dan panen berikutnya

4. Pengangguran Konjungtural

Pengangguran konjungtural timbul karena adanya gelombang naik turunnya kehidupan ekonomi. Misalnya, terjadinya kemunduran (resesi) atau depresi. Sehingga mengakibatkan adanya pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan dan buruh.

5. Pengangguran Teknologi

Pengangguran teknologi diakibatkan oleh adanya kemajuan teknologi. Contohnya seperti mekanisasi (penggantian tenaga manusia dengan mesin) atau robotisasi (penggantian tenaga kerja dengan robot).

Dampak dari Pengangguran bagi Pembangunan Nasional

Pengangguran yang sudah kronis dan bersifat struktural pada umumnya akan membawa dampak negatif terhadap pembangunan lingkungan, sosial, ekonomi dan politik. Berikut penjelasannya.

1. Terganggunya Stabilitas Perekonomian

Pengangguran bisa memberi dampak bagi terganggunya stabilitas ekonomi. Berikut hal-hal yang menandainya:

  • Melemahnya Permintaan Agregat

Dengan bekerja, manusia akan memperoleh uang yang digunakan untuk belanja barang dan jasa. Tingkat pengangguran yang tinggi dan bersifat struktural akan membuat daya beli menurun, kemudian pada gilirannya menimbulkan penurunan terhadap permintaan total (permintaan agregat).

  • Melemahnya Penawaran Agregat

Tingkat pengangguran yang tinggi juga akan menurunkan penawaran agregat. Tenaga kerja mungkin bisa digantikan dengan barang modal yang dapat digunakan untuk menaikkan penawaran agregat. Namun, dalam mekanisme pasar, sekalipun produksi bisa berjalan dengan efisien namun jika permintaan agregat lemah, keseimbangan ekonomi terjadi di tingkat yang sangat rendah. Akibatnya, tingkat produksi harus diturunkan secara drastis.

Penurunan tingkat atau skala produksi akan menaikkan biaya produksi per unit. Sehingga penawaran agregat pub melemah.

2. Terganggunya Stabilitas Politik

Pengangguran yang tinggi juga bisa menyebabkan persoalan sosial politik. Contohnya, meningkatkan kriminalitas seperti pencurian, perampokan, penyalahgunaan obat terlarang maupun kegiatan ekonom ilegal lainnya. Biaya ekonomi yang dikeluarkan pemerintah untuk mengatasi masalah sosial ini sangat besar dan efisiensi serta keefektivitasannya sulit diukur.

Itulah jenis-jenis pengangguran beserta dampaknya terhadap pembangunan nasional. Semoga informasi ini membantumu.




(elk/row)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads