Lara Pedagang Taman Puring: Omzet Cuma Rp 1 Juta Sebulan

Lara Pedagang Taman Puring: Omzet Cuma Rp 1 Juta Sebulan

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Kamis, 21 Sep 2023 16:43 WIB
Taman Puring Terkini
Foto: Ignacio Geordy Oswaldo
Jakarta -

Kondisi Pasar Taman Puring, Jakarta Selatan, yang sepi pengunjung membuat omzet para pedagang kian melandai. Bahkan seorang pedagang mengaku hanya bisa membawa pulang Rp 1-1,5 juta dalam sebulan.

Hendra (43), seorang pedagang sepatu cats, mengaku omzet dagangannya kian menurun dari tahun ke tahun. Kondisi ini mulai terjadi saat pembeli mulai beralih ke toko-toko online, namun saat itu menurutnya pasar ini masih cukup ramai didatangi pengunjung.

Ia menjelaskan kondisi ini semakin parah saat pandemi melanda. Sejak saat itu jumlah pengunjung yang sudah menipis semakin sedikit, hingga kini kondisi pasar jadi sangat sepi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kondisi di lapangan (pasar) bisa dilihat sendiri sepi banget kaya begini, berbeda dengan tahun-tahun sebelum covid gitu ya. Meskipun ada media online kaya e-commerce itu tetap ramai nggak sesepi sekarang," katanya kepada detikcom, Kamis (21/9/2023).

"Mulai dari pandemi, (jumlah pengunjung) agak menurun, ditambah lagi sekarang makin turun. Apalagi tambah sekarang online, ada Shopee, Lazada, semuanya mulai ke situ," tambah Hendra.

ADVERTISEMENT

Menurut pangakuannya, sebelum pandemi ia masih bisa mengantongi omzet Rp 2-2,5 juta per bulan. Namun setelah pandemi ia hanya bisa membawa pulang Rp 1-1,5 juta.

"Kalau sebelum pandemi ya untuk toko kecil seperti ini paling Rp 2-2,5 juta. Itu untuk omzetnya ya, belum untung bersihnya. Kalau sekarang paling lah antara Rp 1-1,5 juta," ungkapnya.

Selain itu Hendra juga mengaku sebelum pandemi ia masih memiliki sejumlah pelanggan dari luar daerah yang biasa memborong sepatu darinya untuk dijual lagi. Namun saat ini ia sudah kehilangan seluruh langganannya.

"Beda dengan dulu, kalau dulu kan belum ada online kita jualnya ke luar daerah. Kalau keluar daerah kan paling tidak minim-minimnya 50 pasang ngirim ke daerah dulu. Sejak ada online nggak pernah kirim ke luar daerah sama sekali," tutur Hendra.

Hal serupa juga disampaikan oleh pedagang sepatu lain, Risna (32). Sama seperti Hendra, menurutnya penurunan jumlah pengunjung ini terjadi sejak pandemi. Ditambah persaingan dengan toko-toko online membuat pasar ini menjadi semakin sepi.

Untuk Risna sendiri, ia mengaku omzet penjualannya turun hingga 70% sejak pandemi. Saat ini ia hanya bisa membawa pulang sekitar Rp "Kalau omzet mah menurun, menurun jauh. Kalau dulu (sebelum pandemi) mah 70% lah turunnya. Kalau sekarang pendapatan sekitar Rp 3 jutaan sebulan," jawab Risna.

Simak juga Video: Redup Digerus Online Shop

[Gambas:Video 20detik]




(fdl/fdl)

Hide Ads