Harga beras di pasar mulai mengalami penurunan. detikcom mengunjungi dua pasar di Jakarta Selatan yakni Pasar Kebayoran Lama dan Pasar Cipete. Selain harga bawang putih yang kini jadi sorotan, satu komoditas lain yang kerap diperhatikan publik adalah beras.
Pedagang Pasar Cipete, Mutmainah (51), menjelaskan ia menjual harga beras pulen merk batik di kisaran Rp 11.500. Adapun untuk beras pulen merk BW sekitar Rp 12.000
"Beras 11.500 per kilo untuk beras batik. Yang ini, merk BW, Rp 12.000 Harga kemarin naik mas tapi sekarang pelan-pelan turun. Kalau untuk per karungnya sekarang Rp 670.000. Masih jauh, sih, dari yang dulu cuma Rp 610.000 per karung," kata dia kepada detikcom, Kamis (28/9/2023).
Baca juga: RI Impor Beras 1 Juta Ton Tahun Depan |
Di Pasar Kebayoran Lama, Ito (30), mengatakan juga menjual beras paling murah Rp 11.500. Jenis yang dijual juga beras pulen. Kendati demikian, Ito menjelaskan untuk jenis yang sama dulu ia bisa menjualnya dengan harga Rp 8000.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, sejumlah itu dulu lebih nyaman di kantong pembeli dibanding harga sekarang. Namun, ia sadar betul, bahwa kondisi pasar sedang tidak mendukung untuk menjual beras seharga itu.
"Dulu lebih nyaman mas. Tapi namanya kondisi sekarang mungkin karena gagal panen atau bagaimana. Apalagi ini kebutuhan utama jadi sebenarnya mau tidak mau," ucapnya.
Sebelumnya Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim, mengatakan saat ini ada dua faktor yang memicu meroketnya harga beras.
Pertama adalah berkurangnya pasokan beras dalam negeri imbas berakhirnya masa panen. Kedua adalah penurunan produksi beras karena meningkatnya suhu permukaan air di Samudra Pasifik Tengah dan Timur atau El Nino. "Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kenaikan harga beras diantaranya menipisnya pasokan beras di dalam negeri akibat mengingat berakhirnya masa panen dan penurunan produksi efek El Nino," terang Isy kepada detikcom, Jumat (15/9/2023).
Untuk mengatasi hal tersebut, Isy mengatakan bahwa pemerintah sudah melakukan sejumlah antisipasi. Salah satunya adalah menyediakan lebih dari 25.000 ton beras di Pasar Induk Beras Cipinang sejak 13 September 2023.
Dalam seminggu terakhir, ia menjelaskan jumlah eksisting sudah mencapai sekitar 2.500 ton. Adapun di Badan Urusan Logistik (Bulog), sebanyak 1,6 juta ton beras sudah tersedia dan bakal terus bertambah.
(kil/kil)