Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan mengunjungi Pusat Grosir Asemka, Jakarta Barat, Jumat (29/9/2023). Dalam kunjungan itu, pria yang akrab disapa Zulhas ini menerima beberapa keluhan dari sejumlah pedagang yang mengaku omzet-nya menurun dan dagangannya sepi imbas dari persaingan dengan platform social commerce.
Di tiap toko, masing-masing pedagang mengeluhkan bahwa omzet yang mereka peroleh saat ini turun drastis sebelum masa pandemi. Ketua Umum PAN ini mengatakan salah satu penyebab dari menurunnya omset penjualan mereka adalah praktik predatory pricing atau jual rugi di media sosial.
"Nah yang pertama, keluhan tadi yang saya tangkap, di sini kan pusat grosir mestinya murah, tapi yang dijual di online itu bisa separo harganya, jadi kayak di sini harga Rp 120 ribu dijual langsung, di online bisa Rp 60 ribu," papar Zulhas.
Menurutnya, hal ini menunjukkan persaingan yang tidak sehat. Oleh karena itu, pemerintah hadir untuk menata agar mencapai keadilan dalam perdagangan.
"Maka diatur itulah, pemerintah hadir untuk menata ini, agar perdagangan itu tidak saling mematikan," ungkapnya.
Meski demikian, dalam kesempatan itu Zulhas juga mendorong para pedagang toko untuk belajar berjualan online.
"Maka dari itu kita tata. Tapi bapak-bapak juga harus memulai dengan berjualan secara online. Ya mudah-mudahan," tutur Zulhas.
Sebagai informasi, kegiatan Zulhas hari ini merupakan tindak lanjut dari telah ditetapkannya Permendag Nomor 31 Tahun 2023 sebagai revisi dari Permendag Nomor 50 Tahun 2020 tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik.
Dalam kesempatan itu , ia didampingi, Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan, Suhanto, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim dan jajaran pejabat lainnya.
(akd/akd)