Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan saat ini pasar dan pusat-pusat grosir di berbagai daerah di Indonesia masih sepi pembeli. Karena itu pemerintah mengambil beberapa langkah untuk mengendalikan hal tersebut, salah satunya adalah dengan pengetatan impor.
"Impor barang mengenai pakaian, pakaian anak-anak, mainan anak-anak, kosmetik, alas kaki, suplemen, elektronik, diperketat. Dari post border menjadi border kembali," kata Zulhas, Sabtu (7/10/2023).
Kendati demikian, Zulhas menambahkan ada langkah lain yang juga diambil oleh pemerintah. Hal ini diungkapkannya setelah meninjau langsung Pasar Johar di Semarang.
"Dua jualan online kita tata. Jualan online bukan nggak boleh tapi diatur. Makanan harus ada sertifikat halal, misalnya. Kalau obat-obatan, kosmetik, harus ada izin BPOM, izin edar. Elektronik harus ada jaminan guarantee. Ditata agar tidak mematikan toko lainnya," jelas Zulhas.
Meskipun demikian, Zulhas juga ingin ibu-ibu atau penjual lainnya juga diedukasi mengenai berjualan dengan online. Tujuannya adalah agar bisa bersaing dan berjualan di platform digital.
"Jadi selain menunggu, juga aktif melalui online. Jadi diatur, ditata agar tidak saling merugikan, dan kita harapkan tumbuh. Saling melengkapi, saling mendukung," paparnya.
Sebagai informasi dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum PAN ini juga meninjau langsung kondisi para pedagang di Pasar Johar yang mengaku masih sepi pembeli karena maraknya penjualan melalui social commerce.
Untuk mendukung para pedagang, Zulhas pun memborong beberapa dagangan dan menegaskan kepada para pedagang kalau saat ini pemerintah sedang berupaya untuk mengendalikan perdagangan agar pasar atau grosir bisa berjalan dengan semestinya.
Dalam tinjauan ke Pasar Johar tersebut, Zulhas ditemani dengan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Isy Karim.
Simak Video "Video Menko Zulhas: Kopdes Dibentuk untuk Meminimalisir Tengkulak dan Rentenir"
(prf/ega)