Perang Hamas-Israel Ganggu Pasokan Barang ke RI? Mendag Bilang Gini

Perang Hamas-Israel Ganggu Pasokan Barang ke RI? Mendag Bilang Gini

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 09 Okt 2023 17:29 WIB
Hamas menembakkan ribuan roket dari Jalur Gaza ke Israel, Sabtu (7/10) lalu. Israel pun berusaha mencegatnya menggunakan sistem pertahanan udara Iron Dome.
Ilustrasi gencatan senjata Israel-Hamas - Foto: Reuters/Amir Cohen
Jakarta -

Israel dan Palestina memanas, militan Hamas pada Sabtu lalu melakukan penyerangan tiba-tiba ke Israel. Hal itu pun membuat ketegangan kedua negara jadi mendidih.

Menanggapi hal tersebut Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menjelaskan dampak dari ketegangan geopolitik di timur tengah terhadap perdagangan di Indonesia. Menurutnya, semua dampak geopolitik di dunia memang harus diwaspadai.

Dia tidak mau mendalam mengatakan apakah dampak perang di Israel dapat sampai Indonesia. Tapi menurutnya, semua dampak geopolitik di dunia harus diwaspadai oleh Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang kita tidak mau spesifik sebut Palestina-Israel ya, tapi global itu ya konflik-konflik itu memang disebut termasuk Rusia-Ukraina dan juga India misalnya," kata Zulhas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (9/10/2023).

Ketika ditanya apakah Indonesia memiliki historis impor produk penting dari Israel maupun Palestina yang berkonflik, Zulhas memastikan tidak ada. "Nggak ada ya, belum ada," jawabnya singkat.

ADVERTISEMENT

Zulhas lantas mengatakan banyak negara yang mulai menahan ekspor pangannya. Salah satunya di India, katanya ada sekitar 4 juta stok beras tidak diekspor.

"Karena mau pemilu, India itu berasnya itu berasnya lebih 4 juta, ada 11 juta, 7 juta cadangan, 4 juta ditahan karena agar harga dalam negerinya murah gitu," beber Zulhas.

Beberapa negara juga katanya melakukan hal yang sama. Perubahan iklim dan situasi geopolitik menjadi biang keroknya. Di Indonesia pun menurutnya akan berjibaku dengan dampak siklus cuaca El Nino yang memicu kekeringan.

"Itu lah kita sikapi tadi. Termasuk kita juga dengan El Nino, ada mundur sedikit panen kita, harusnya Maret jadi Mei. Kalau mundur kan perlu cadangan, buffer stock. Kita akan lihat perkembangan minggu ke minggu-minggu ini jangan sampai ada keputusan terlambat," pungkas Zulhas.

(hal/kil)

Hide Ads