Wamen BUMN Buka-bukaan Rencana Citilink Caplok Penerbangan Reguler Pelita Air

Wamen BUMN Buka-bukaan Rencana Citilink Caplok Penerbangan Reguler Pelita Air

Ilyas Fadilah - detikFinance
Kamis, 12 Okt 2023 06:30 WIB
PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) membidik pangsa pasar data center domestik sebesar 40%, sekaligus menjadi pemain utama bisnis data center regional Asean, menyusul peresmian pembangunan (groundbreaking) proyek data center Telkom senilai US$ 198 juta di Batam, Rabu (21/12/2022). 

Kini, Telkom menguasai sekitar 30% pangsa pasar data center di dalam negeri.
Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo - Foto: Rachman_punyaFOTO
Jakarta -

Pemerintah berencana melakukan merger pada dua maskapai anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu Citilink dan Pelita Air. Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, lisensi pesawat reguler Pelita Air nantinya akan dipindah ke Citilink.

Pria yang akrab disapa Tiko ini menjelaskan, Pelita Air yang merupakan salah satu lini bisnis Pertamina Group bakal fokus menjalankan bisnis untuk penerbangan Charter.

"Pelita yang sekarang kan yang charter memang Pertamina punya, itu tetap di Pertamina karena mereka melayani operation-nya Pertamina yang charter business," jelasnya di sela acara HSBC Summit 2023 di St. Regis Hotel Jakarta, dikutip Kamis (12/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan, bisnis penerbangan reguler Pelita Air dan penerbangan charter akan dipisah menjadi dua entitas perusahaan yang terpisah, atau akan ada 2 PT untuk reguler dan charter. Sementara brand Pelita untuk penerbangan reguler masih dipertahankan.

"Masih ada, kita pertahankan, Bagus Pelita bagus, as a good brand sekarang. (Dipisah?) Ya dipisah, ada 2 PT," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Tiko menyebut pemerintah juga sedang mendiskusikan rencana memasukkan Pelita dan Citilink Holding Aviasi dan Pariwisata InJourney, setelah merger dilakukan.

"Jadi memang yang kita bedakan memang Pelita yang reguler saja, bukan yang charter. Tapi kita ini lagi diskusi apakah nanti di Citilink, atau nanti bahkan mungkin dua-duanya kita masukkan ke InJourney juga," beber Tiko.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir memberikan bocoran terkait dengan rencana penggabungan maskapai BUMN tersebut. Nantinya, Pelita Air akan bergabung dengan Citilink di segmen Low-Cost Carrier (LCC). Walau demikian, tetap akan ada dua maskapai dengan target market yang berbeda. Harapannya, merger ini bisa terselesaikan pada tahun ini.

"Iya nanti tergantung masing-masing pembukuan dong. Nanti Garuda tetap di premium, lalu Citilink dan Pelita merger, tapi kita lihat pembukuannya seperti apa. Perlu proses lah. Kalau bisa tahun ini, tahun ini. Kalau nggak, awal tahun depan," kata Erick saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (31/8).

(ily/kil)

Hide Ads