Pemerintah Tak Akan Tutup e-Commerce, Pedagang Diajak Ikuti Perkembangan Zaman

Pemerintah Tak Akan Tutup e-Commerce, Pedagang Diajak Ikuti Perkembangan Zaman

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 12 Okt 2023 17:59 WIB
Ilustrasi Belanja Online
Ilustrasi Belanja Online/Foto: Freepik
Jakarta -

Media sosial sempat dihebohkan dengan aksi para pedagang di Pasar Tanah Abang yang memasang tulisan bernada protes meminta sejumlah platform toko online (e-commerce) ditutup. Hal itu ramai setelah permintaan penutupan TikTok Shop dituruti.

Direktur Perdagangan Melalui Sistem Elektronik dan Perdagangan Jasa Kemendag, Rifan Ardianto bilang pemerintah tidak akan menutup e-commerce karena keberadaannya justru dapat meningkatkan akses pasar pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

"Pada akhirnya dari sisi pemerintah tidak akan menutup e-commerce karena itu sesuatu hal bisnis perdagangan yang bisa dimanfaatkan oleh para pelaku usaha," kata Rifan dalam media briefing di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (12/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rifan menyebut pemerintah hanya mengaturnya melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik. Aturan tersebut diteken agar pasar online dan offline berjalan beriringan.

"Tetap hanya pemerintah mengatur penyelenggaraan e-commerce sebagai perdagangan elektronik sehingga semuanya berjalan sinergi baik itu perdagangan offline-nya maupun perdagangan online-nya," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Untuk itu, Kemendag akan melakukan pembinaan kepada pedagang offline melalui kegiatan promosi dan pelatihan untuk meningkatkan daya saing. Pedagang offline akan didorong untuk ikuti perkembangan zaman dengan ikut memanfaatkan pasar online.

"Bagaimana mengedukasi pedagang untuk bisa memanfaatkan platform digital, itu yang terus kita dorong. Dari sisi Kemendag terus mendorong bagaimana pelaku usaha pedagang offline untuk bisa masuk ke pasar digital," jelas Rifan.

"Beberapa pelatihan kemitraan kita lakukan baik dengan perguruan tinggi, K/L terkait, termasuk dengan pelaku usaha marketplace terus kita lakukan sehingga pada akhirnya teman-teman dari pelaku usaha UMKM bisa memanfaatkan sarana teknologi transformasi untuk memperluas akses pasarnya," tambahnya.

Di sisi lain, Rifan juga mengajak agar masyarakat mengkampanyekan bangga buatan Indonesia dengan membeli dan memakai produk lokal. Apalagi saat ini kualitas produk lokal disebut sudah banyak yang bagus.

"Pada prinsipnya barang-barang lokal kan sudah bagus semua ya, tinggal bagaimana kita mengajak konsumen Indonesia untuk yuk kita sama-sama beli dan pakai produk-produk dalam negeri," ajaknya.

(aid/ara)

Hide Ads