Kisah Penjual Sayur dan Sambal Berjuang Jaga Ketahanan Pangan Lokal
Revie mengatakan setidaknya ada dua kisah penjual di Tokopedia yang turut memberikan kontribusi dalam menjaga ketahanan pangan lokal yakni Sambal Bu Djui (Surabaya) dan Beleaf Farms (Bogor). Keduanya banyak memberdayakan masyarakat sekitar dalam menjalankan bisnis yang dirintis.
Sang pemilik Sambal Bu Djui Merlin Soeyanto mengatakan bisnisnya tersebut dibangun tidak terlepas dari inspirasi orang tuanya. Di mana orang tuanya kerap berjualan sambal ke teman-teman dan kerabat terdekat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nama Sambal Bu Djui diambil dari nama ibu saya, yaitu Djuita. Awalnya, ibu saya iseng membuat sambal untuk dijual ke teman dan kerabat sekitar. Seiring berjalannya waktu, orderan kami membludak sehingga kami melihat ada peluang besar untuk dijual secara online di Tokopedia," kata Merlin.
Penjualan Sambal Bu Djui lewat Tokopedia pun terus melesat dan mendorong Merlin untuk mendirikan pabrik kecil demi mendongkrak laju produksi sambal. Merlin pun terus menghadirkan lebih banyak varian rasa Sambal Bu Djui, seperti sambal peda, sambal kecombrang, sambal petir (sambal terasi), sambal ijo, sambal mercon (sambal bawang) dan masih banyak lagi.
Tak hanya itu, dia mengakui kampanye Tokopedia NYAM! membuat bisnisnya berkembang. Pasalnya penjualan yang dikasihkan tokonya mampu melesat hingga 2 kali lipat di kuartal III 2023 dibandingkan periode sebelumnya di 2022. Bahkan omzetnya bisa mencapai ratusan juta rupiah.
"Dalam memproduksi produk Sambal Bu Djui, kami menggandeng petani lokal cabai dan bawang di Jawa Timur, termasuk Surabaya dan wilayah sekitarnya. Selain itu, kami juga menggandeng nelayan lokal untuk menyediakan satu ton cumi-cumi yang diolah menjadi produk Sambal Bu Djui berbahan dasar cumi-cumi, seperti cumi arang kriuk, sambal cumi geprek dan masih banyak lagi," ungkap Merlin.
Hal senada pun turut diungkapkan oleh pendiri Beleaf Farms Amrit Lakhiani. Dia memulai bisnisnya sejak 2019 dengan menjadi petani hidroponik sederhana.
"Sayuran yang ditanam dengan metode hidroponik bisa lebih sehat dan berkualitas karena bebas dari pestisida, kebutuhan nutrisinya tercukupi, serta akarnya bersih. Beleaf Farms menggunakan 90% lebih sedikit air dibandingkan rata-rata pertanian tradisional. Semua air dari perkebunan selalu didaur ulang demi mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Sampah organik juga diolah menjadi kompos untuk disumbangkan ke lahan pertanian di sekitar Beleaf Farms," ungkapnya.
"Kami juga membekali para mitra petani lokal dengan pengetahuan terkait agronomi, penjualan dan pemasaran sayuran hidroponik agar petani makin berdaya dan memajukan pertanian Indonesia," sambungnya.
Dia mengatakan kehadiran Tokopedia membuat bisnisnya terus tumbuh. Sebab dirinya mampu menjangkau berbagai konsumen dari banyak daerah tidak hanya berfokus pada satu wilayah saja.
"Beleaf Farms juga memanfaatkan platform online Tokopedia agar manfaat dari sayuran hidroponik yang dihasilkan oleh para petani lokal bisa dirasakan oleh masyarakat di seluruh Indonesia. Berkat Tokopedia, Beleaf Farms bisa meraup omzet bulanan hingga puluhan juta rupiah," tutupnya.
Simak Video "Video: Grab dan Danantara Buka Suara soal Isu Investasi ke GOTO"
[Gambas:Video 20detik]
(akn/ega)