Kementerian Perdagangan membeberkan harga beras medium dan premium pada September ini memang meningkat jika dibandingkan Agustus. Namun, harga rata-rata beras medium dan premium cukup stabil dalam seminggu terakhir. Ada sejumlah hal yang menyebabkan fenomena itu terjadi.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Isy Karim, mengatakan bahwa berdasarkan pantauan Kemendag melalui Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) di 495 Kabupaten/Kota, harga Beras Premium memang naiik dibanding bulan lalu. Angkanya meningkat sebesar 2,72% menjadi Rp 15.100/kg.
Adapun secara nasional, harga rata-rata beras medium dan premium masih mengalami kenaikan dibandingkan bulan lalu. "Namun jika dibandingkan minggu lalu harga beras medium dan premium cukup stabil," ungkap Isy lewat aplikasi pesan singkat kepada detikcom, Selasa (17/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, harga beras medium (IR 64 I, IR 64 II dan IR 64 III) di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) juga menurun dibanding bulan lalu. Namun, jika dibandingkan dengan rata-rata harga minggu kedua Oktober, harga beras medium (IR 64 I) masih mengalami kenaikan 0,21%.
Isy lantas membeberkan sejumlah penyebab harga beras medium dan premium masih menanjak tinggi. Ia menjelaskan di sisi hulu, terjadi kenaikan harga Gabah Kering Giling (GKG) dan Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani. Kenaikan GKG dan GKP disebabkan kenaikan biaya input produksi seperti pupuk dan bahan bakar minyak yang notabene menambah biaya produksi.
"Selain itu, berdasarkan data Kerangka Sampel Area BPS, terjadi tren penurunan produksi pada periode September-Oktober sehingga menyebabkan deficit," beber Isy.
Oleh sebab itu, ia menjelaskan Kemendag saat ini terus berkolaborasi dengan kementerian dan lembaga terkait seperti Badan Pangan Nasional, Badan Urusan Logistik (Bulog), dan Pemerintah daerah untuk memberikan early warning, rekomendasi kebijakan, dan akselerasi distribusi barang kebutuhan pokok.
Isy mengatakan semua hal ini dilakukan untuk memastikan kecukupan pasokan dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat.
"Salah satunya dalam bentuk akselerasi distribusi beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) di seluruh wilayah Indonesia melalui Gerakan Pangan Murah dan Bantuan Pangan kepada KPM (Kelompok Pemberdayaan Masyarakat)," jelas Isy.
(das/das)