Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Pada kesempatan itu Megawati didampingi para ketua umum partai koalisi pro Ganjar, yakni Plt Ketum PPP Mardiono, Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo, Ketum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO). Baik Ganjar dan Mahfud juga hadir dalam pengumuman ini.
"Maka calon wapres yang dipilih oleh PDIP yang akan mendampingi Ganjar Pranowo adalah Bapak Mahfud Md," kata Megawati, Rabu (18/10/2023) kemarin.
Harta Kekayaan Mahfud
Berdasarkan LHKPN yang dilaporkan tanggal 31 Maret 2023, Mahfud memiliki kekayaan sebesar Rp 29,54 miliar. Harta Mahfud terbagi dalam bentuk aset berupa tanah dan bangunan, alat transportasi dan mesin, harta bergerak lainnya, serta kas dan setara kas.
Harta Mahfud berupa tanah dan bangunan adalah sejumlah Rp 12,06 miliar. Asetnya tersebar di Kab/kota di Sleman, Jakarta Selatan, hingga Pamekasan dengan rincian:
- Tanah Seluas 395 m2 di Kab/Kota Sleman, Hasil Sendiri Rp 592.500.000
- Tanah dan Bangunan Seluas 513 m2/500 m2 di Kab/Kota Sleman, Hasil Sendiri Rp 769.500.000
- Tanah Seluas 144 m2 di di Kab/Kota Sleman, Hasil Sendiri Rp 66.816.000
- Tanah Seluas 466 m2 di di Kab/Kota Pamekasan, Hasil Sendiri Rp 116.500.000
- Tanah dan Bangunan Seluas 155 m2/150 m2 di Kab/Kota Sleman, Hasil Sendiri Rp 225.000.000
- Tanah dan Bangunan Seluas 436 m2/76 m2 di Kab/Kota Sleman, Hasil Sendiri Rp 654.000.000
- Tanah Seluas 550 m2 di Kab/Kota Sleman, Hasil Sendiri Rp 550.000.000
- Tanah dan Bangunan Seluas 180 m2/171 m2 di Kab/Kota Sleman, Hasil Sendiri Rp 270.000.000
- Tanah dan Bangunan Seluas 500 m2/54 m2 di Kab/Kota Sleman, Hasil Sendiri Rp 500.000.000
- Tanah Seluas 64 m2 di Kab/Kota Sleman, Hasil Sendiri Rp 96.000.000
- Tanah dan Bangunan Seluas 700 m2/300 m2 di Kab/Kota Jakarta Selatan, Hasil Sendiri Rp 3.000.000.000
- Tanah dan Bangunan Seluas 224 m2/136 m2 di Kab/Kota Sleman, Hasil Sendiri Rp 320.000.000
- Tanah dan Bangunan Seluas 340 m2/262 m2 di Kab/Kota Sleman, Hasil Sendiri Rp 1.500.000.000
- Tanah dan Bangunan Seluas 92 m2/150 m2 di Kab/Kota Surabaya, Hasil Sendiri Rp 1.500.000.000
- Tanah dan Bangunan Seluas 178 m2/240 m2 di Kab/Kota Sleman, Hasil Sendiri Rp 1.900.000.000
Kemudian, Mahfud tercatat memiliki dua sepeda motor dan 4 kendaraan roda 4. Total harta Mahfud untuk keenamnya adalah Rp 1,50 miliar. Berikut rinciannya:
Alat Transportasi dan Mesin
- Sepeda motor Honda tahun 2017, hasil sendiri senilai Rp 3.000.000
- Mobil Toyota Avanza Veloz Minibus tahun 2012, hasil sendiri senilai Rp 120.000.000
- Mobil Toyota Vios tahun 2013, hasil sendiri senilai Rp 135.000.000
- Mobil Toyota Camry tahun 2017, hasil sendiri senilai Rp 300.000.000
- Mobil Toyota Alphard tahun 2018, hasil sendiri senilai Rp 900.000.000
- Sepeda motor Vespa Primavera 150 tahun 2021, hasil sendiri senilai Rp 45.000.000
Adapun jumlah harta bergerak lainnya adalah sebesar Rp 180,50 juta. Sementara kas dan setara kas sebesar Rp 15,80 miliar. Mahfud tercatat tidak memiliki surat berharga, harta lainnya, dan utang, sehingga total kekayaannya adalah Rp 29.546.144.117.
Mahfud Md Pernah Bongkar Aliran Janggal Rp 349 T
Selama menjalankan tugas Menko Polhukam, Mahfud bisa dibilang sebagai sosok yang fenomenal. Sebab, ia pernah membongkar transaksi janggal Rp 349 triliun.
Dalam catatan detikcom, Mahfud Md menyatakan ada dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) Rp 349,87 triliun yang melibatkan 491 pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Angka tersebut merupakan data agregat 2009-2023.
"Jumlahnya Rp 349 triliun fixed nanti kita tunjukkan suratnya. Ketika ditanya Ibu Menteri (Sri Mulyani) kaget karena nggak masuk laporannya, karena yang menerima surat by hand itu ya orang yang ada di situ yang bilang ke Bu Sri Mulyani nggak ada surat itu," kata Mahfud dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR RI, Rabu (29/3/2023) lalu.
Mahfud menjelaskan angka Rp 349,87 triliun itu dibagi dalam tiga kelompok. Pertama, berasal dari transaksi keuangan mencurigakan pegawai Kemenkeu sebanyak 461 orang dengan nilai Rp 35,55 triliun.
"Kemarin Ibu Sri Mulyani di komisi XI menyebut hanya Rp 3 triliun, yang benar Rp 35 triliun, iya, datanya ini nanti ambil," ujar Mahfud.
Kedua, transaksi keuangan mencurigakan yang diduga melibatkan 30 pegawai Kemenkeu dan pihak lain yang besarannya Rp 53,82 triliun. Ketiga, transaksi keuangan mencurigakan terkait kewenangan Kemenkeu sebagai penyidik TPA dan TPPU yang belum diperoleh data keterlibatan pegawai Kemenkeu sebesar Rp 260,50 triliun.
Mahfud menegaskan bahwa dirinya sangat hormat dan mengakui kinerja Sri Mulyani dalam memberantas korupsi. Kekeliruan ini disebut terjadi karena bawahan di instansi Kemenkeu yang dinilai 'bermain' sehingga informasinya tidak langsung sampai ke Bendahara Negara tersebut.
"Ada kekeliruan pemahaman Ibu Sri Mulyani dan penjelasan Ibu Sri Mulyani karena ditutupnya akses yang sebenarnya dari bawah," ucapnya.
Lihat juga Video 'Cerita Mahfud soal Baju yang 'Tertunda' Dipakai di Pilpres':
(das/das)