Realisasi Investasi Tembus Rp 1.053 T dalam 9 Bulan, 75,2% dari Target

Realisasi Investasi Tembus Rp 1.053 T dalam 9 Bulan, 75,2% dari Target

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 20 Okt 2023 11:00 WIB
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia/Foto: Dok. Kementerian Investasi/BKPM
Jakarta -

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi periode Juli-September atau triwulan III-2023 sebesar Rp 374,4 triliun. Secara kumulatif dari Januari-September 2023 terkumpul Rp 1.053,1 triliun atau 75,2% dari target Rp 1.400 triliun.

"Target kita Rp 1.400 triliun sudah tercapai alhamdulillah Rp 1.053,1 triliun, tumbuh 18% dibandingkan tahun lalu dan capaiannya sudah mencapai 75,2%. Penyerapan tenaga kerja Indonesia sudah mencapai 1.365.648 orang," kata Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat (20/10/2023).

Realisasi investasi Rp 1.053,1 triliun itu berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) Rp 559,6 triliun atau 53,1% dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp 493,5 triliun atau 46,9%. Hal itu disebut menggambarkan baiknya kepercayaan dunia usaha internasional kepada Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini mungkin dalam sejarah bangsa kita. Sekalipun kita sekarang masuk dalam tahap politik, tapi global itu menaruh perhatian dan kepercayaan sangat luar biasa ditandai dengan realisasi investasi. Jadi kalau ada orang mengatakan di tahun politik terjadi wait and see, itu biasa, tapi ini bukan wait and see, mereka malah agresif untuk merealisasikan investasi yang telah mereka komitmenkan," ucapnya.

Sebaran realisasi investasi di luar Pulau Jawa sampai triwulan III-2023 mendominasi dengan kontribusi Rp 545,8 triliun atau 51,8% dari capaian realisasi investasi, sedangkan di Pulau Jawa Rp 507,3 triliun atau 48,2%. Total realisasi investasi tertinggi masih dipegang provinsi Jawa Barat dengan Rp 153,2 triliun, diikuti Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Rp 130,3 triliun, Jawa Timur Rp 100,1 triliun, Sulawesi Tengah Rp 83,6 triliun, dan Banten Rp 78,6 triliun.

ADVERTISEMENT

Provinsi Jawa Barat juga menjadi yang tertinggi dalam realisasi PMA yakni US$ 6,3 miliar, disusul Sulawesi Tengah US$ 5,4 miliar, DKI Jakarta US$ 3,8 miliar, Maluku Utara US$ 3,7 miliar, dan Banten US$ 3,4 miliar.

Sementara untuk realisasi PMDN, provinsi DKI Jakarta tertinggi dengan realisasi Rp 74,7 triliun. Baru Jawa Barat Rp 59,8 triliun, Jawa Timur Rp 54,2 triliun, Riau Rp 37,5 triliun dan Kalimantan Timur Rp 36,2 triliun.

Berdasarkan sektor usaha, pada triwulan III-2023 lima besar realisasi investasi berasal dari sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatan sebesar Rp 146 triliun; diikuti sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp 120 triliun; sektor pertambangan Rp 113,3 triliun; sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp 83,7 triliun; serta sektor industri kimia dan farmasi Rp 76,8 triliun.

"Ini punya korelasi yang luar biasa antara hilirisasi, pertambangan, serta kawasan industri dan perkantoran," ucapnya.

Berdasarkan asal negara, realisasi investasi triwulan III-2023 masih didominasi oleh Singapura US$ 12,1 miliar, disusul China US$ 5,6 miliar, Hong Kong US$ 5,2 miliar, Jepang US$ 3,3 miliar, dan Amerika Serikat US$ 2,4 miliar.

(aid/ara)

Hide Ads