Tekan Harga, Pemerintah Mau Guyur Beras Rp 12.000/Kg ke Penggiling

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Selasa, 24 Okt 2023 18:06 WIB
Foto: Chelsea Olivia Daffa
Sukoharjo -

Plt Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi telah meminta Perum Bulog untuk mengguyur stok berasnya ke berbagai penggiling padi di Indonesia. Hal ini dilakukan sebagai salah satu cara pemerintah dalam menstabilkan harga beras di tingkat konsumen.

Arief menjelaskan beras-beras tersebut dijual Bulog kepada para penggiling padi dengan harga Rp 12.000 per kg. Dari sana ia para penggiling padi diminta untuk menjual ke masyarakat dengan harga maksimal Rp 13.900 per kg.

"Sejauh ini yang saya dengar terakhir harga yang dilepas dari Bulog Rp 12.000 per kg. Kemudian harga di akhir (harga jual ke konsumen) maksimum Rp 13.900 per kg," kata Arief kepada wartawan usai panen padi di Sukoharjo, Selasa (24/10/2023).

Menurut Arief langkah ini merupakan solusi terbaik bagi semua pihak. Sebab dengan langkah ini para penggiling padi tetap bisa mendapat pemasukan dari proses repacking beras, pemerintah berhasil menstabilkan harga beras, dan masyarakat bisa mendapat beras premium dengan harga terjangkau.

"Ini baguslah untuk kita semua, ada win win solution. penggilingan padi kekurangan GKP (Gabah Kering Petani) bisa tetap melakukan aktivitas repacking dan lain-lain, Bulog juga bisa mempercepat beras komersialnya, masyarakat ada pilihan beras untuk memperoleh harga yang cukup," jelasnya.

Sebelumnya Arief juga menyampaikan bila pihak Bulog telah menyiapkan sekitar 200.000 ton beras untuk disebar ke para penggiling padi se-Indonesia. Hal ini sebagaimana yang telah disampaikannya dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) DPP PERPADI di Surakarta, Senin (23/10) kemarin.

"Untuk percepatan stabilisasi harga, sudah kami siapkan 200 ribu ton ke penggiling padi pengusaha, tetapi bukan pedagang. Nanti harganya sama-sama kita siapkan. Ini supaya membantu distribusi beras secepatnya ke masyarakat," katanya dalam acara tersebut sebagaimana dikutip dari Antara.

Meski begitu, Arief juga memastikan bila stok beras yang dimiliki Bulog akan tetap aman. Bahkan menurutnya cadangan beras nasional ini masih bisa bertahan hingga awal April 2024 mendatang.

"Jadi stok Bulog itu kita siapkan tidak boleh di bawah dari 1 juta ton. Saat ini stok Bulog ada 1,4-1,5 juta ton. Jadi kita mau pastikan nanti saat Pemilu 14 Februari, semua stok kita cukup, bahkan sampai ke 9 April," tambah dia.




(fdl/fdl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork