Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap konten-konten edukatif di YouTube bisa lebih banyak. Hal itu dikatakannya langsung di depan para content creator atau Youtuber.
"Saya harap tentu konten-konten yang sifatnya edukatif dan memberikan pemahaman kepada masyarakat, untuk bisa terus meningkatkan dan memupuk sikap-sikap baik bisa lebih banyak lagi," kata Sri Mulyani dalam acara Kreator Indonesia Berkarya yang diselenggarakan YouTube di Park Hyatt Hotel, Jakarta Pusat, Kamis (26/10/2023).
Sri Mulyani menyadari bahwa platform seperti YouTube memiliki sifat entertaining atau menghibur. Meski begitu, banyak hal yang disebut perlu diurusi secara serius.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya berharap konten kreator Indonesia, apabila Anda semakin terkenal, Anda semakin kaya barangkali, Anda bahkan sudah menjadi role model, Anda juga akan merasakan suatu tanggung jawab publik. Jadilah seorang role model yang mampu membawa Indonesia menuju kepada progres cita-cita kita sebagai negara yang bermartabat, bersatu, berdaulat, adil, makmur," pesan Sri Mulyani.
"Kelihatanya klise saya tahu, tapi itu perlu diulang terus. Kalau tidak, kita itu hidup hanya sekadar mengisi waktu saja jadinya dan mungkin Anda mengisi waktu dengan hal-hal yang bisa berakibat buruk bagi bangsa dan negara," tambahnya.
Sri Mulyani berpesan kepada para content creator yang banyak dijadikan sebagai role model bisa terus menjaga sikap demi mencerminkan Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur. "Kalau tidak kita sendiri, siapa lagi," imbuhnya.
Sri Mulyani menyebut saat ini menjadi YouTuber sudah seperti profesi baru dan banyak yang menjadikannya sebagai cita-cita. Hal itu berdasarkan pengalamannya bertanya kepada anak-anak Sekolah Dasar (SD).
"Banyak anak-anak SD sekarang kalau ditanya 'nanti kalau besar mau jadi apa', mereka menjawab YouTuber. Jadi YouTube itu sudah menjadi sesuatu. Generasi saya jelas nggak, generasi 20 tahun lalu nggak pernah ada kata-kata mau menjadi YouTuber. Teknologi digital dan platform YouTube jelas telah menciptakan sebuah environment yang baru," imbuhnya.
(aid/ara)