Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan perubahan iklim telah mempengaruhi ketahanan pangan nasional. Hal ini diungkap Jokowi saat memberikan arahan khusus kepada penjabat kepala-kepala daerah.
Menurut Jokowi produk beras dalam negeri mengalami kesulitan karena siklus kekeringan El Nino. Ketika ingin dipenuhi lewat impor namun banyak negara menahan diri untuk ekspor.
"Kekeringan akhirnya menurunkan produksi beras kita, kita mau tutup itu pakai impor sekarang juga tak semudah dulu, impor tak semudah dulu, 22 negara setop ekspornya karena mereka sendiri mau selamatkan rakyatnya. Situasi seperti ini bapak ibu harus paham dunia sedang tidak baik-baik saja," beber Jokowi saat memberikan arahan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (30/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia sampai curhat sempat berkontak dengan Perdana Menteri Narendra Modi dari India untuk meminta persetujuan ekspor beras. Namun sangat disayangkan Modi enggan memberikannya.
Meskipun stok beras melimpah di India. Di tengah perubahan iklim yang berdampak pada produk beras, India memilih untuk menahan stok demi memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Saya bicara dengan PM Narendra Modi dia punya stok beras, tapi dia pakai sendiri buat cadangan. Ndak berani dia melepas, saya sudah bicara, ndak berani melepas," ujar Jokowi.
Bahkan, Jokowi bilang sampai negara-negara tetangga macam Vietnam, Thailand, ataupun Kamboja yang dulunya sampai saling menawarkan stok berasnya kini juga mulai menahan diri. Meskipun ekspor masih bisa, jumlahnya akan sangat terbatas.
"Yang dekat-dekat Vietnam, Thailand, Kamboja yang biasanya nyodor-nyodorkan juga sama. Bisa tapi terbatas. Ini lah situasinya," ungkap Jokowi.
(hal/kil)