Jokowi Curhat RI Kesulitan Impor Beras: Semua Negara Ngerem Ekspor!

Jokowi Curhat RI Kesulitan Impor Beras: Semua Negara Ngerem Ekspor!

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 07 Nov 2023 12:12 WIB
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Chriswanto Santoso didampingi Menko PMK Muhadjir Effendy, Menhan Prabowo Subianto, Mendag Zulkifli Hasan membuka Rakernas LDII digelar di Grand Ballroom Minhaajurrosyidiin di Jakarta Timur, Selasa (7/11/2023).
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bumi sedang mengalami gelombang panas yang besar. Saat ini bahkan ada 7 provinsi di Indonesia yang mengalami dampak panas tersebut.

Alhasil produksi beras turun, stok di dalam negeri pun terancam. Khususnya, cadangan beras pemerintah.

"Panas bumi yang naik, gelombang panas kita ada 7 provinsi kemarin kekeringan sehingga produksi beras kita menurun," ungkap Jokowi dalam Rakernas LDII, Selasa (7/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi pun sedikit curhat saat ini Indonesia kesulitan untuk impor beras demi memenuhi kebutuhan dalam negeri. Pasalnya, banyak negara saat ini menahan pasokannya untuk diekspor.

Bila dahulu banyak sekali negara yang menawarkan pasokan beras, saat ini justru tak ada lagi yang menawarkan. Saat dilobi untuk impor beras pun akan sulit.

ADVERTISEMENT

"Kalau dulu kalau kita mau impor beras semua negara menyodorkan 'Pak, kami punya sekian juta ton, kami punya, kami punya.' sekarang ini mau impor beras tanya ke Pak Zulkifli Hasan (Menteri Perdagangan), sulit mencari barangnya," kata Jokowi.

"Semua negara ngerem tidak ekspor beras untuk menyelamatkan rakyatnya masing-masing, 22 negara sekarang kalau dulu ekspor beras sekarang ngerem semuanya," lanjutnya.

Jokowi bilang kedaulatan dan ketahanan pangan saat ini harus menjadi program yang dikembangkan di Indonesia. Khususnya dari pemimpin Indonesia berikutnya.

"Maka betul kedaulatan pangan dan ketahanan pangan itu harus menjadi program kita ke depan," kata Jokowi.

Produksi Beras Anjlok
Menteri Pertanian Amran Sulaiman sebelumnya sempat memaparkan penurunan produksi beras yang ada di Indonesia. Menurutnya, di tahun 2018 produksi beras bisa mencapai 34 juta ton. Sementara saat ini produksi hanya mentok di 30 juta ton, padahal kebutuhan beras juga mencapai 30 jutaan ton.

Karena produksi dan kebutuhan jumlahnya sama. Maka dari itu, pemerintah akhirnya melakukan impor untuk cadangan beras pemerintah.

"Dulu 2018 produksi itu 34 juta sekarang berada pada posisi 30 juta ton sedangkan kebutuhan juga 30 juta ton sehingga antara kebutuhan dengan produksi itu sama. Oleh karena itu, kita impor untuk cadangan di gudang," sebut Amran di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (6/11/2023) kemarin.

Amran mengatakan salah satu faktor yang membuat produksi beras anjlok adalah adanya siklus cuaca El Nino. Siklus tersebut membuat kekeringan panjang terjadi di Indonesia.

"Hanya saja sekarang ada El Nino, terjadi sekarang ini sehingga itu menekan produksi," ungkap Amran.

Simak Video: Mau Impor Beras Susah, Jokowi Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

[Gambas:Video 20detik]



(hal/rrd)

Hide Ads