Informasi ini disampaikan oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VIII DPR RI. Risma mengatakan, hal ini juga telah menjadi bahan pembahasan dalam Rapat Terbatas (Ratas) dengan Presiden Joko Widodo.
"Total tambahan Rp 8,81 triliun," kata Risma, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (7/11/2023).
Lebih lanjut Risma merincikan, penambahan pertama ialah untuk diberikan kepada lanjut usia, disabilitas, dan yatim piatu (yapi), seiring dengan penambahan jumlah target penyalurannya. Lanjut usia ditambah 100 ribu orang, disabilitas ditambah 33.774 orang, sedangkan yapi ditambah 37.8755. Secara akumulasi, anggaran tambahannya mencapai Rp 1,24 triliun.
"Ini sudah masuk anggaran di dalam Dipa Kemensos," imbuhnya.
Selanjutnya ada anggaran untuk bantuan korban Gagal Ginjal Akut Progresif Aptikal (GGAPA). Bantuan ini disalurkan lewat Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial (Ditjen Linjamsos), bagian bencana non alam. Penerima ditambah 204 orang untuk yang meninggal dengan santunan sebesar Rp 50 juta. Kemudian penerima berstatus sembuh juga ditambah 122 orang.
"Ini karena yang sembuh mesti harus perawatan cuci darah. Jadi kemarin kami minta yang ini yang ditambah karena dia selama hidup harus melakukan perawatan, jadi (nilai bantuan) lebih besar dari yang meninggal. Totalnya Rp 19,22 miliar (akumulasi untuk GGAPA). Ini sudah dilakukan, tapi belum masuk Dipa Kemensos," jelasnya.
Terakhir, ada tambahan anggaran untuk BLT El Nino. BLT ini bernilai Rp 200 ribu per keluarga penerima manfaat (KPM) dan diberikan sebanyak dua kali di tahun ini, yakni untuk periode November dan Desember 2023. Akan ada sekitar 18,8 juta KPM yang terdata dana kan menerima bantuan ini.
"(BLT EL Nino) totalnya Rp 7,52 triliun. Kemudian ada tambahan untuk RST (Rumah Sejahtera Terpadu) di Linjamsos 1.800 unit. Total anggarannya Rp 37,8 juta," pungkasnya.
Lihat juga Video: Sandiaga Uno Khawatir Jika BLT UMKM Dihentikan
(shc/rrd)