Insentif Kendaraan Listrik Kurang Laku, Tahun Depan Bakal Ditambah Lagi

Insentif Kendaraan Listrik Kurang Laku, Tahun Depan Bakal Ditambah Lagi

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 08 Nov 2023 07:00 WIB
Infografis daftar motor listrik bakal dapat subsidi Rp 7 juta
Ilustrasi/Foto: Infografis detikcom/Mindra Purnomo
Jakarta -

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menyatakan akan ada serangkaian insentif lagi untuk kendaraan listrik pada 2024. Hal itu dilakukan untuk mendorong pengembangan ekosistem industri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

"Kita lagi mempersiapkan suatu insentif di mana ke depan, mudah-mudahan tahun depan ini mungkin Januari (atau) Februari akan datanglah model-model yang lebih baik. Jadi kita akan do something lah, ke depan kita perlu support," kata Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin dalam acara Dekarbonisasi Sektor Transportasi yang dilihat secara online, Selasa (7/11/2023).

Rachmat mengakui harga kendaraan listrik cenderung lebih mahal dibandingkan kendaraan konvensional karena keunggulannya berbasis baterai. Untuk itu, perlu dorongan-dorongan agar masyarakat tergerak untuk mengadopsi kendaraan listrik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Faktanya mobil dan motor listrik kalau nggak ada dorongan, harganya lebih mahal untuk kelas yang sama karena baterai memang harganya lebih mahal. Jadi harganya lebih mahal, pilihannya nggak banyak, ini lah yang perlu kita intervensi," tuturnya.

Sejauh ini pemerintah telah mengeluarkan berbagai program bantuan, di mana untuk pembelian motor listrik baru diberikan bantuan Rp 7 juta untuk seluruh masyarakat berusia minimal 17 tahun dengan syarat cukup menunjukkan KTP.

ADVERTISEMENT

Subsidi pembelian motor listrik itu akan berlanjut pada 2024, namun kuota yang diberikan hanya 50 ribu unit. Jumlah itu turun dari target tahun ini yang mencapai 200 ribu unit dengan total anggaran Rp 1,4 triliun dari Kementerian Perindustrian.

Kemudian untuk mobil listrik dan bus listrik diberikan insentif berupa pengurangan PPN dari 11% menjadi 1%, pembebasan PPnBM menjadi 0%, hingga keistimewaan bebas ganjil genap. Syaratnya yaitu tingkat komponen dalam negeri (TKDN) minimal 40%.

Dengan begini diharapkan jumlah pengguna kendaraan listrik akan semakin banyak. Pemerintah menargetkan pada 2030 ada 2 juta mobil listrik dan 13 juta motor listrik wira-wiri.

"Memang hari ini penggunanya belum banyak. Target pemerintah itu 2030 ada 2 juta mobil dan 13 juta motor listrik, jadi 10% populasi. Itu goal kita. Oleh karena itu kita mau dorong," imbuhnya.

Insentif kendaraan listrik sepi peminat. Cek halaman berikutnya.

Simak juga Video: Kunjungi Pabrik Baterai di Karawang, Jokowi: Terbesar di Asia Tenggara

[Gambas:Video 20detik]




Insentif Kendaraan Listrik Sepi Peminat

Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) mencatat hingga kini program subsidi baru menyentuh 8.000 pendaftar dari total kuota sebanyak 200.000 motor listrik. Belakangan minat masyarakat disebut meningkat karena perluasan penerima, meskipun masih sangat jauh dari target.

"Cukup signifikan peningkatannya, kemarin awalnya cuma sekitar 1.500-2.000 saja. Sekarang setelah subsidi diperluas hampir 8.000, ya dihitung saja sendiri, hampir 4 kali lipat lah ya, dari 2.000-an sekarang hampir 8.000," kata Sekretaris Jenderal Aismoli Hanggoro Ananta di Kantor Kemenkop, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (27/10).

Berdasarkan hasil evaluasi pihaknya dengan Kemenko Marves, penyebab subsidi pembelian motor listrik sepi peminat karena kurangnya sosialisasi di banyak daerah. Dari sisi industri, menurutnya kesiapan produksi sudah sangat baik. Dia menjamin untuk permintaan 200.000 motor listrik subsidi pun bisa ditangani.

"Jadi kita memang secara rutin kita evaluasi dengan Kemenkomarves ada beberapa yang menyebabkan mungkin secara penetapan lambat. Mungkin dari sosialisasi yang kurang masif," kata Hanggoro.

Hanggoro juga menyoroti masyarakat yang nampak belum terbiasa dengan motor listrik. Memang butuh upaya lebih untuk mensosialisasikan penggunaan motor listrik.

"Switching masyarakat dari bensin ke listrik memang cukup effort kita lakukan itu, dalam tanda kutip mengajak masyarakat pindah itu kita lumayan masih effort-nya cukup besar," sebut Hanggoro.


Hide Ads