Cerita Warga Masih Tinggal di Kampung Karian Meski Mau Tenggelam

Cerita Warga Masih Tinggal di Kampung Karian Meski Mau Tenggelam

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Rabu, 08 Nov 2023 08:15 WIB
Menanti Tengelamnya Kampung Karian
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Beberapa warga Kampung Karian, Desa Calung Bungur, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten terpantau masih bertahan untuk tetap tinggal di kawasan ini. Padahal kampung ini rencananya akan ditenggelamkan menjadi waduk Karian.

Salah seorang warga kampung Karian yang kebetulan ada di lokasi, Supriyani, mengatakan warga sekitar sudah tahu rencana pembangunan waduk ini sejak 2015 lalu. Namun pembebasan lahan ini baru dilakukan sejak 2 tahun lalu.

"(Sudah tahu kampung akan dijadikan waduk) kalau nggak salah dari 18 tahun lalu ya (2015), tapi pembebasan mah sekitar 2 tahunan lah, pembayarannya (biaya pembebasan tanah)," ungkapnya kepada detikcom,Selasa (7/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia yang kebetulan sudah menerima biaya pembebasan sejak 2 tahun lalu mengaku sudah pindah ke Kampung Karian Baru yang berjarak kurang lebih 1 kilometer dari perkampungan yang lama. Namun menurutnya masih dua KK yang bertahan untuk tinggal di kampung lantaran belum mendapat biaya pembebasan lahan.

"Bukan bertahan sih sebetulnya, mau segera dibayar, cuma nggak tahu dari sananya (pemerintah). Sampai sekarang kan bertahap pembayarannya, kadang-kadang satu bulan rutin tiga kali, ini sudah lama ini ada tiga bulan belum ada pembayaran. Kalau kampung ini cuma dua orang," jelas Supriyani.

ADVERTISEMENT

Namun menurutnya dua kk yang masih bertahan ini akan segera pindah karena takut ikut ditenggelamkan usai waduk Karian beroperasi.

"Tapi yang itu (menunjuk satu rumah yang masih ditempati) katanya sudah mau pindah Kamis, sudah bikin gubuk (di kampung baru). Ini juga (rumah lainnya) sudah bikin saung-saung (ruman) di sana. Meski belum dibayar mau pindah, kan di sini takut kali," tambahnya.

Sementara itu ada juga warga di Kampung Nangela (sebelah kampung Karian), Naspiah, yang masih bertahan meski rumahnya akan ikut digusur untuk dijadikan waduk. Ia mengaku masih bertahan karena belum mendapat uang pembebasan lahan.

Bahkan ia yang memiliki dua rumah (satu ditempatinya, satunya lagi ditempati anak dan menantunya) satu di antaranya belum mendapat nominal penggantian dari pemerintah. "Belum pindah karena belum turun nominal, belum ada harganya. Kalau yang itu (rumahnya yang satu lagi) sudah ada nominal tapi belum dibayar," jelasnya.

Di luar itu, menurut sepengetahuannya di kampung ini masih ada sekitar 40 kk yang belum mendapat pembayaran pembebasan lahan. Namun hingga saat ini hanya ada 6 kk yang memilih untuk bertahan termasuk Supriyani dan keluarganya.

"Kalau ibu mah walau cuma tinggal bertiga sama anak dan bapak, nggak bakalan pergi. Sebelum cair mah nggak bakal pindah dari Nangela," tegasnya.

Sebagai informasi, dalam pemberitaan Antara dijelaskan Waduk Karian rencananya akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Desember 2023 mendatang. Pembangunan Waduk Karian dilaksanakan sejak tahun 2015 dengan daya tampung bendungan sebesar 314,7 juta meter kubik dan luas genangan mencapai 1.740 hektare.

Meskipun pembangunan waduk tersebut harus menenggelamkan ribuan rumah yang berlokasi dekat area waduk, namun diharapkan Waduk Karian yang dinobatkan sebagai waduk terbesar ketiga di Indonesia memiliki fungsi utama memasok air baku untuk kebutuhan rumah tangga bagi 5 juta penduduk dan industri di 9 kota/kabupaten di Provinsi Jakarta dan Banten.

Lihat juga Video: Asyiknya Camping di Tepi Waduk Gembong Pati

[Gambas:Video 20detik]



(fdl/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads