Calon presiden (calon) Prabowo Subianto sempat menyebut Indonesia bisa swasembada pangan dalam waktu 3 tahun saja. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan lahan rawa yang diubah menjadi lahan pertanian.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sepakat dengan Prabowo. Menurutnya hal itu bisa dilakukan jika Indonesia konsisten memberdayakan lahan rawa.
"Insyallah (swasembada pangan), kalau konsisten kita bangun 1 juta (hektare lahan rawa) per tahun, saya kira iya," kata Amran ditemui di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Jumat (10/11/2023).
Amran menjelaskan 1 juta hektare lahan rawa yang diubah menjadi pertanian bisa menghasilkan 5 juta ton gabah. Maka selama 3 tahun bisa menghasilkan 15 juta ton gabah kering panen (GKP).
Dengan penghasilan gabah tersebut, Amran percaya Indonesia juga bisa mengekspor beras.
"Iya, satu juta hektare rawa mineral itu, kita bangun jadi padi. Kalau 3 juta kali 5 juta ton itu 15 juta ton, padi 7 juta setahun setengah. Kita kan cuma kekurangan 2-3 juta, sudah bisa ekspor," terangnya.
Amran menyebut, selain padi, komoditas yang ditargetkan swasembada yakni jagung. Jadi selama 3 tahun, kedua komoditas itu bisa ditanam di lahan rawa mineral.
"Kan bisa selang seling, 2 kali tanam padi, 1 kali jagung, jadi langsung 1 juta (per tahun), jadi 3 juta (3 tahun). Harusnya kan 5 juta, 5 tahun," jelasnya.
Sebelumnya, Prabowo sempat mengatakan bahwa Indonesia bisa swasembada dalam waktu 3 tahun saja dengan memanfaatkan lahan rawa.
Ia menyebut, Indonesia punya 20 juta hektar lahan rawa. Menurutnya rawa tersebut bisa dimanfaatkan menjadi lahan pertanian dan kebun untuk memenuhi kebutuhan pangan. Dia mengklaim sudah melakukan uji coba terkait hal tersebut.
Prabowo menghitung, dengan memanfaatkan 5-6 juta hektar rawa Indonesia bisa swasembada pangan.
"Dengan kita manfaatkan, kita sudah hitung kurang lebih 5-6 juta hektar rawa, kita sudah swasembada pangan dan lebih dari itu mungkin kita bisa bantu negara lain dengan pangan. Ini sangat feasible kita sudah hitung 3 tahun swasembada pangan, habis itu kita bisa jadi lumbung pangan dunia," katanya, dalam acara Sarasehan 100 ekonom Indonesia di Menara Mega, Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (8/11/2023).
(ada/kil)