.webp)
Terletak di lereng Gunung Slamet, Desa Serang di Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah menyimpan potensi melimpah mulai dari keindahan alam, kesuburan tanah hingga lahan pedesaan yang luas.
Potensi ini pun dimanfaatkan oleh pemerintah desa bersama masyarakat setempat untuk kegiatan agrowisata. Kepala Desa Serang Sugito bersama perangkat desa pun mulai menggarap lahan non produktif pada tahun 2010 dengan membuka wisata flying fox di kawasan hutan milik Perhutani.
Namun pada tahun 2013, Sugito mengajak masyarakat desa untuk mengembangkan memanfaatkan tanah bengkok seluas 1,3 hektare untuk membuka agrowisata Desa Wisata Lembah Asri Serang (D'las).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mencoba mulai bangun di sini melalui swadaya masyarakat murni, saya kerja bakti dengan masyarakat, saya ajak iuran masyarakat untuk pembelian material pembuatan gazebo dan sebagainya," ujarnya kepada detikcom belum lama ini.
Pengembangan wisata D'las pun berlanjut, hingga memiliki total 22 wahana. Atas inovasi ini, Desa Serang pun terpilih sebagai salah satu pemenang Program Desa BRILiaN dari BRI. Desa Serang juga menerima bantuan dari BRI berupa bibit pohon melalui Program BRI Menanam.
 Kawasan Desa Wisata Lembah Asri Serang (D'las) di Desa Serang, Purbalingga (Foto: detikFoto/Tripa Ramadhan) |
"Ada bantuan penanaman pohon BRI menanam. Memang untuk kelestarian lingkungan harus termasuk Cleanliness (kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keamanan), dan Environment Sustainability (kelestarian lingkungan). Karena perlu lestari, kita memang harus menghijaukan lingkungan di dalam objek melalui penanaman pohon," jelas Sugito.
Melalui Program BRI Menanam, Sugito mengajukan bantuan bibit pohon beringin dan bibit pohon alpukat. Ia berharap adanya penanaman pohon beringin di Desa Serang dapat berdampak bagi kelestarian sumber daya alam. Di sisi lain, pohon alpukat nantinya bisa diberdayakan masyarakat untuk diproduksi atau diolah dan menjadi sumber penghasilan tambahan.
"Pada program BRI menanam, memang kita mengajukan bantuan bibit pohon alpukat dan beringin. Kenapa beringin? Karena Desa Serang itu memungkinkan ditanami beringin di lereng-lereng gunung untuk menyerap air sehingga bisa menahan agar tidak jadi banjir dan bisa menjadi sumber daya air yang berkelanjutan," ungkapnya.
"Kalau alpukat dengan harapan bisa berbuah, dinikmati wisatawan, petik alpukat, jadi ada kombinasi dan inovasi buahnya. Untuk alpukat simbolis ditanam di D'las, namun ada yang ditanam di pekarangan rumah masyarakat," lanjutnya.
 Kawasan Desa Wisata Lembah Asri Serang (D'las) di Desa Serang, Purbalingga (Foto: detikFoto/Tripa Ramadhan) |
Sementara itu, Pemimpin Cabang BRI Cabang Purbalingga Ario Irdani Ardian menyampaikan melalui Program BRI Menanam, pihaknya telah menyerahkan ribuan bibit ke desa-desa di Purbalingga.
Adapun untuk Desa Serang, BRI menyerahkan sebanyak 250 bibit pohon beringin dan alpukat pada tahun 2022 di Desa Serang. Sementara pada tahun 2023, telah diberikan 110 bibit pohon beringin dan alpukat.
"Selain Desa BRILiaN, program BRI yang lain adalah BRI Menanam. Di tahun 2023, kami sudah memberikan sebanyak 1.100 bibit alpukat yang kami berikan kepada 10 desa yang ada di wilayah Kabupaten Purbalingga. Harapan kami desa yang mendapatkan bibit alpukat ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat yang ada di Desa BRILiaN," tutupnya.
detikcom bersama BRI mengadakan program Jelajah Desa Brilian yang mengulas potensi dan inovasi desa di Indonesia baik dari segi perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata serta dampaknya terhadap masyarakat lokal maupun nasional. Untuk mengetahui informasi program Desa BRILiaN lebih lanjut, ikuti terus informasinya hanya di jelajahdesabrilian.detik.com!
(akd/ega)
