Desa Wisata Lembah Asri Serang (D'Las), Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, pagi itu tampak diselimuti kabut tebal. Pemandangan kebun stroberi dan hutan pinus dengan sejuknya udara khas pegunungan menjadi pesona yang tidak terlupakan bagi pengunjung.
Desa Wisata yang terletak di lereng Gunung Slamet ini bisa dibilang merupakan salah satu dari banyaknya objek wisata di Purbalingga yang menghadirkan sejumlah wahana keluarga yang unik. Misalnya, wahana dinosaurus yang bisa mengeluarkan suara, petik stroberi hidroponik, hingga mini zoo yang menyajikan ragam satwa langka.
Tidak hanya infrastruktur fisik, destinasi ini juga menyediakan sarana penunjang bagi wisatawan yang hendak melakukan transaksi nontunai. Sebelumnya, pada tahun 2021, D'Las membawa Desa Serang dinobatkan sebagai Desa BRILiaN karena menghadirkan beragam inovasi pengembangan wisata dengan memanfaatkan potensi yang ada.
Bersamaan dengan itu, BRI pun bekerja sama dengan Pemerintah Desa Serang untuk menghadirkan layanan Quick Response Code Indonesian Standar (QRIS) di objek wisata D'Las. Kepala Desa Serang, Sugito menyebutkan kehadiran layanan QRIS ini sudah mulai banyak diminati oleh para wisatawan untuk metode pembayaran di D'LAS. Tidak hanya tempat masuk wahana, UMKM di sekitar area wisata pun sudah menyediakan pilihan pembayaran secara digital.
"Kita mendapat CSR dari BRI dan kerja sama dengan BRI untuk transaksi di D'LAS. Baik di loket wahana-wahana ataupun di loket pintu masuk dan di kios-kios UMKM itu kita sudah mulai memperkenalkan kepada masyarakat menggunakan cashless atau QRIS dari BRI," ujar Sugito kepada detikcom belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi mereka yang tinggal di perkotaan, tentu sudah terbiasa melakukan pembayaran nontunai, kini masyarakat Desa Serang pun perlahan diperkenalkan digitalisasi dalam pembayaran. Dengan demikian, adanya konektivitas pembayaran ini juga menandakan bahwa kemajuan teknologi di sektor keuangan pun bisa menyentuh hingga pelosok desa.
![]() |
Tercatat, total transaksi QRIS yang ada di D'Las sepanjang bulan September 2023 mencapai 3.469 transaksi. Adapun total transaksi secara tahunan, pada 2022 tercatat 43.788 transaksi lewat QRIS dengan nominal Rp 1,25 miliar. Sedangkan pada tahun ini, tercatat transaksi QRIS di D'Las per September 2023 mencapat 32.651 transaksi senilai Rp 926 juta.
Penerapan transaksi nontunai tentunya lebih efisien, cepat, serta aman dari kejahatan karena cukup menggunakan smartphone. Dengan transaksi nontunai, anggaran yang dikeluarkan untuk mencetak uang juga bisa lebih dihemat karena kebutuhan uang tunai berkurang.
Manajer Bisnis Mikro, BRI Purbalingga, Ashad Hardjanto menambahkan saat ini di era digitalisasi pemerintah lewat BRI sedang gencar mengoptimalkan payment sistem. Baik itu warung, kafe, atau minimarket disarankan untuk menggunakan transaksi cashless untuk mengurangi peredaran uang fisik.
"Terkait cashless, dari teman-teman baik itu di PNM, Pegadaian maupun di BRI kalau ada potensi itu kita proses berkaitan dengan QRIS, supaya transaksinya bisa menggunakan QRIS. Kalau di Purbalingga sendiri yang terbentuk di BRI itu sudah hampir 4 ribu QRIS, terutama di pedagang, di objek wisata, kemarin pun kita bekerja sama dengan BI kita pasang QRIS di pasar-pasar," ujar Ashad.
detikcom bersama BRI mengadakan program Jelajah Desa BRILiaN yang mengulas potensi dan inovasi desa di Indonesia baik dari segi perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata serta dampaknya terhadap masyarakat lokal maupun nasional. Untuk mengetahui informasi program Desa BRILiaN lebih lanjut, ikuti terus informasinya hanya di jelajahdesabrilian.detik.com!
(prf/ega)