Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) banjir protes keras dari para lulusan baru alias fresh graduate lantaran kursi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) pada seleksi kali ini minim. Adapun porsinya hanya 20% dari keseluruhan formasi.
Hal ini diceritakan oleh Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi II DPR RI dan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN). Anas menjelaskan, tahun ini seleksi diprioritaskan untuk penataan non-ASN sehingga 80% formasi diberikan untuk honorer dan THK.
"Kami dapat komplain berat dari teman-teman fresh graduate. Karena dari total ini yang kita lakukan seleksi sekarang, 80% isinya honorer dan THK 2 karena ini sesuai mandat anggota dewan, honorer diminta beresin dulu. Hanya 20% yang fresh graduate," katanya, di Senayan, Jakarta, Senin (13/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian PANRB memang tengah mendapatkan mandat untuk menyelesaikan tenaga honorer. Berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), persoalan penataan honorer harus selesai paling lambat Desember 2024. Oleh karena itulah, pada seleksi CASN tahun ini formasi untuk tenaga non-ASN diperbesar.
Menyangkut protes yang dilayangkan para fresh graduate ini, Anas mengusulkan agar seleksi CASN di 2024 nanti agar bisa ditingkatkan kuota untuk fresh graduate. Hal ini sejalan dengan sejumlah instansi yang mensyaratkan status fresh graduate maupun lulusan S1 dalam pemenuhan formasinya. Misalnya saja tenaga pendidik di desa-desa disyaratkan harus minimal S1 berdasarkan ketentuan UU.
"Oleh karena itu jika nanti disepakati anggota dewan di 2024, porsi fresh graduate akan ditambah lagi tanpa mengurangi hak untuk menyelesaikan honorer. Karena faktanya, banyak kabupaten/kota yang membutuhkan fresh graduate yang baru lulus, misalnya untuk tenaga akuntansi, keuangan," jelasnya.
Anas mengatakan, dari total data tenaga honorer 2,3 berdasarkan data Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM), jumlah tersebut sudah jauh berkurang atas sumbangsing dari penerimaan ASN saat seleksi di 2021-2023. Rinciannya, sekitar 1,5 juta tenaga non ASN lulus seleksi di 2021, sebanyak 317.148 di 2022, dan 669.054 di 2023. Sedangkan yang 2023 proses seleksinya masih terus berjalan.
"Proyeksi non-ASN 2024 ini 1,6 juta. Di mana eks-THK 130.495 dan umum 1,4 juta. Tinggal apakah besok didalam tes yang akan datang yang eks-THK 2 diberi afirmasi otomatis. Kira-kira bersaing antar mereka atau seperti apa nanti kita akan diskusi dengan anggota dewan," pungkasnya.
Simak juga Video: KuTips: Jurus Memikat Hati Recruiter Biar Mudah Keterima Kerja