Konflik antara Hamas dan Israel berdampak ke industri penerbangan. Pembelian tiket turun 20% usai konflik pecah dan bisa berdampak ke keuntungan maskapai.
Beberapa hari setelah serangan Hamas, sejumlah maskapai penerbangan besar mengurangi penerbangan ke Bandara Internasional Ben Gurion di Tel Aviv, Israel. Namun bukan hanya Israel, jumlah permintaan perjalanan udara di sejumlah negara dan wilayah yang bertetangga dengna Israel juga terdampak signifikan.
Mengutip CNBC, Rabu (15/11/2023), ForwardKeys mencatat, dalam periode tiga pekan sebelum 7 Oktober, penerbitan tiket dari Timur Tengah hanya turun 3% dibandingkan 2019, yang menunjukkan pemulihan stabil setelah pandemi COVID-19. Kendati demikian setelah perang pecah, jumlah penerbitan tiket ke Timur Tengah menurun 12% dibanding 2019.
Namun, penurunan terbesar terjadi pada penerbangan dari Amerika Serikat (AS) yang turun 4% tiga pekan setelah pecahnya konflik Hamas-Israel. Sementara itu, jumlah wisatawan asing ke Timur Tengah juga turun 26 poin dalam jangka waktu tersebut. Penurunan jumlah wisatawan terbesar dialami Israel, Arab Saudi, Yordania, dan Lebanon.
Baca juga: Maskapai AS Hentikan Penerbangan ke Israel |
Data ini diperoleh ForwardKeys dari Industri Asosiasi Transportasi Internasional yang mencakup maskapai penerbangan internasional, tapi tidak mencakup perusahaan maskapai berbiaya rendah seperti easyJet atau Ryanair.
Pada pertengahan Oktober 2023, maskapai AS, United Airlines menyatakan bahwa konflik Hamas-Israel dipastikan menggorogoti keuntungan perusahaan dalam tiga bulan terakhir tahun ini. Pasalnya, maskapai tersebut adalah salah satu yang memiliki jumlah penerbangan paling banyak ke Israel dibanding maskapai AS lainnya.
Jaringan penerbangan United Airlines mencakup keberangkatan dari Washington DC, Newark, New Jersey, dan San Fransisco, yang mencakup 2% dari total kapasitas penerbangannya.
"Panduan kuartal IV untuk United Airlines suram dan lebih buruk dari perkiraan kami. Mengingat proyeksi bahwa ini akan menjadi perang yang panjang, kami melihat kisaran perkiraan yang lebih rendah dan dengan asumsi tidak ada layanan pada akhir tahun," tulis Analis Penerbangan TD Cowen Helane Becker dalam sebuah catatan setelah perkiraan pendapatan United Airways dikeluarkan.
Masih ada maskapai yang layani penerbangan ke Israel. Cek halaman berikutnya.
Simak Video: Hamas: 25 dari 35 RS di Gaza Tak Dapat Beroperasi Akibat Serangan Israel
(ara/ara)