Asosiasi Pengusaha Jamin Tak Ada Perusahaan RI Kasih Sumbangan ke Israel

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 15 Nov 2023 17:06 WIB
Foto: Shafira Cendra Arini/Detikcom
Jakarta -

Asosiasi Pengusaha Pemasok Pasar Modern Indonesia (AP3MI) menjamin para pengusaha di sektor hulu alias pemasok tak ada yang memberikan sumbangsih dana ke negara Israel. Pernyataan ini menyusul langkah boikot sejumlah produk, termasuk produk-produk di toko ritel tanah air.

Sekretaris Jenderal AP3MI Uswati Leman Sudi mengatakan, isu afiliasi sejumlah perusahaan dengan Israel ini berpengaruh besar terhadap operasional perusahaan-perusahaan produsen ritel, termasuk juga yang memproduksi produk-produk (Fast-Moving Consumer Goods).

Padahal, menurutnya kebanyakan dari perusahaan-perusahaan itu berlokasi di dalam negeri dan beroperasi dengan dukungan tenaga kerja dalam negeri. Perusahaan-perusahaan terkait juga mengaku tak pernah memberikan sumbangan ke Israel.

"Perusahaan yang ada di list (boikot) tersebut dipastikan produksi di Indonesia. Kami juga sudah menanyakan ke temen-temen anggota. Tak ada satupun yang memberi sumbangan ke negara yang disebutkan berafiliasi dengan mereka (Israel). Dan itu bisa ditegaskan tak ada satupun," katanya, dalam konferensi pers di Epicentrum Walk, Jakarta Selatan, Rabu (15/11/2023).

Uswati mengatakan, kondisi ini membuat hak-hak masyarakat untuk memilih produk yang akan dibelinya akan terganggu. Sebab, perusahaan juga akan mengurangi suplai dari produk-produk yang diboikot itu. Selain itu, dalam jangka panjangnya ia menyebut hal ini akan berdampak pada ekonomi Indonesia, bahkan bisa saja berujung ke pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Kalau itu terjadi, kami harap jangan terlalu lama. Kami harap pemerintah hadir. Karen kalau ini dibiarkan terus, satu, hak-hak konsumen untuk memilih produk yang sesuai mereka ingin, bisa terabaikan. Kedua distribusi dari industri ke ritel maupun pasar tradisional pasti akan terganggu pasokannya. Karena tak ada permintaan dari konsumen. Bisa akan terjadi PHK," katanya.

Di sisi lain, ia menyatakan dirinya paham dan juga turut mendukung langkah kemanusiaan yang dilangsungkan. Namun ia berharap agar pemerintah dapat hadir dalam membantu industri agar tetap bisa survive. Oleh karena itu, ia berharap agar pemerintah dapat segera mengambil langkah tegas dalam membantu mengantisipasi tergerusnya industri.

"1 minggu bisnis bergulir, kategori yang dimaksudkan akan gerus bisnis. Sementara pemerintah pengen ekonomi jangan turun, inflasi jangan naik. Kalau dibiarkan objektif pemerintah pasti tak tercapai," imbuhnya.

Sebagai tambahan informasi, aksi boikot produk Israel maupun yang mendukung Israel masih terus digaungkan. Di Indonesia sendiri, belum lama ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang belum lama ini menerbitkan fatwa berisi kewajiban mendukung Palestina, salah satunya dengan tidak membeli produk Israel maupun pendukungnya.

Adapun beberapa produk ritel yang juga terseret dalam aksi boikot ini termasuk di antaranya produk keluaran Unilever seperti Pepsoden, Dove, Molto, Lux, Lifebouy, Ponds, Rexona, Sunslik, Zwitsal, hingga Wipol. Lalu ada juga produk-produk keluaran Danone seperti Aqua dan Vit.




(shc/rrd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork