Pesan Jokowi ke Pengusaha Muda saat ke AS, Minta Sat-set Gaet Peluang

Pesan Jokowi ke Pengusaha Muda saat ke AS, Minta Sat-set Gaet Peluang

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Sabtu, 18 Nov 2023 22:15 WIB
Pesan Jokowi ke Pengusaha Muda saat ke AS, Minta Sat-set Gaet Peluang
Pesan Jokowi ke Pengusaha Muda saat ke AS, Minta Sat-set Gaet Peluang/Foto: Dok. Hipmi
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pesan kepada para pengusaha muda saat melakukan kunjungan ke Amerika Serikat (AS). Dalam kunjungan tersebut, Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Akbar Himawan Buchari turut hadir.

Akbar ikut mendampingi Jokowi dalam memenuhi undangan pertemuan bilateral dengan Presiden AS Joe Biden di Washington DC, Senin (13/11) lalu. Di Negeri Paman Sam, para Ketua Umum Badan Pengurus Daerah (BPD) Hipmi se-Indonesia telah lebih dulu tiba. Mereka menyambut Presiden dan rombongan di salah satu hotel di Washington.

Kemudian dilanjutkan audiensi untuk membahas berbagai potensi kerja sama antara pengusaha Indonesia dan pengusaha AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di era sekarang ini, banyak sekali peluang dan kemudahan yang dapat diperoleh oleh para pengusaha. Kalian harus bisa meraih peluang-peluang itu," pesan Jokowi kepada para Ketum Hipmi saat audiensi dan sharing di Waldorf Astoria, Washington DC, dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/11/2023).

Di tengah perang dagang dan ketidakpastian global saat ini, negara-negara di dunia pasti berlomba untuk mengambil dan memanfaatkan ceruk pasar yang ada di negara lain. Presiden berharap para pelaku usaha menyadari hal tersebut dan segera mengambil peluang yang muncul.

ADVERTISEMENT

Jokowi mengatakan, pengusaha harus pandai memanfaatkan peluang sekecil apapun. Sebab itu, dirinya menaruh harapan besar bagi para pelaku usaha muda, utamanya yang tergabung di Hipmi untuk tumbuh menjadi inovator yang mampu bersaing dan menggerakkan ekonomi Indonesia.

"Kita harus siap menjadi bangsa produsen, menjadi bangsa yang produktif, bangsa yang terus aktif berinovasi sehingga kita menjadi pemenang dalam perebutan pasar global," kata dia.

Jokowi mengajak para kader Hipmi dapat mencari rekan dan mitra bisnis di berbagai negara untuk dapat masuk berinvestasi di Indonesia. "Baik itu bisnis skala besar, termasuk juga skala kecil. Era sekarang ini banyak peluang yang dapat diambil, jangan sampai peluang-peluang itu hilang," ujarnya.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Akbar berjanji akan memaksimalkan perannya untuk kemajuan bangsa dan negara. Bagi Akbar, pesan itu akan lebih mudah direalisasikan jika Jokowi memberikan akses seluruh atase perdagangan kepada Hipmi.

Dengan akses ini, pengusaha muda bisa menjalin komunikasi dan bisnis dengan pengusaha di berbagai dunia. "Relasi bisnis yang melibatkan para kader Hipmi ini akan semakin menguatkan hubungan dagang antara Indonesia dengan negara-negara di dunia, termasuk Amerika," kata Akbar.

Selain itu, ia mengapresiasi keberhasilan Jokowi membawa kesepakatan bisnis yang nilainya mencapai US$ 25,85 miliar atau Rp 400 triliun saat berkunjung ke Negeri Paman Sam. Karena bagaimanapun juga, pengusaha dan rakyat Indonesia yang merasakan hasilnya.

"Contohnya, dengan rencana peningkatan status hubungan bilateral dari strategic partnership menjadi Comprehensive Strategic Partnership (CSP). Itu akan membuat kerja sama kedua negara semakin kuat, dan nantinya pertumbuhan ekonomi kita akan meningkat," kata Akbar.

Kemudian, rencana pembentukan Critical Mineral Agreement (CMA). Jika perjanjian ini sudah terbentuk, Indonesia akan menjadi pemasok kebutuhan baterai di Amerika. Sehingga, tidak menutup kemungkinan, Indonesia akan menjadi produsen baterai terbesar di dunia.

Baik Jokowi dan Biden juga memandang pentingnya Just Energy Transition Partnership (JETP). Kata Akbar, Indonesia juga terpilih sebagai salah satu mitra International Technology Security and Innovation (ITSI) Fund milik Amerika. Dengan begitu, penguatan rantai pasok semikonduktor terbuka lebar.

Yang menarik lagi, ketika Jokowi mengingatkan Biden akan pentingnya perpanjangan generalized system of preferences (GSP) demi meningkatkan perdagangan Indonesia. GSP adalah pembebasan tarif bea masuk yang diberlakukan AS untuk barang dari negara-negara berkembang. Amerika juga komitmen memberikan dukungan terhadap Indonesia untuk menjadi anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

"Bayangkan jika semuanya terealisasi. Perekonomian kita akan semakin kuat lagi. Kerja sama pengusaha akan banyak terjalin, lapangan pekerjaan akan semakin bertambah, dan akhirnya akan mensejahterakan rakyat," jelasnya.


Hide Ads