Ketua Klaster Kopi Akar Wangi Adi Ahmad Nasir membagikan kisah mengenai awal mula konsep inovatifnya, yang menjadi pilar utama keberhasilan klaster usaha ini. Awalnya, Adi mengandalkan pendapatan dari Kopi Arabika dan akar wangi, yang kemudian menginspirasi ide untuk menggabungkan keduanya.
"Mulai tahun 2017 sudah dimulai usaha pengolahan kopi akar wangi, tapi kalau idenya sudah ada sejak 2015. Namun, saat itu masih belum sebesar sekarang. Sejak mendapat bantuan dari BRI, usaha kita meningkat. Kita banyak mendapatkan bantuan mulai dari pemasaran, kemasan, label halal dan label lainnya. Alhamdulillah berkat dibantu oleh BRI, kalau dulu hanya dikonsumsi sendiri atau dijual ke kedai, sekarang pemasarannya lebih berkembang," kata Adi dalam keterangan tertulis, Senin (20/11/2023).
Adi mengungkapkan Klaster Usaha Kopi Akar Wangi kini telah berkembang menjadi 14 kelompok usaha, memberikan dampak positif pada ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat.
"Alhamdulillah banyak dampak untuk kesejahteraan kelompok. Kalau dulu hanya sedikit, sekarang sudah nambah klaster anggota kelompok. Selain itu juga ada peningkatan ekonomi, kalau dulu kita hanya mengelola 10-50 kg saja, sekarang Alhamdulillah sudah bisa 1-2 kuintal," lanjutnya.
Adi mengungkapkan kontribusi besar BRI dalam memajukan pertumbuhan UMKM Klaster Usaha Kopi Akar Wangi dapat terasa hingga saat ini. Mulai dari bantuan pembangunan green house, sarana dan prasarana, pendampingan terkait pengelolaan hingga pemasaran.
"Kalau bentuk dukungan dari BRI berupa sarana dan prasarana dalam menjalankan Klaster Usaha Kopi Akar Wangi ini. Kita mendapatkan bantuan greenhouse hingga alat-alat dari hulu sampai hilir. Dari mulai hulu itu misalnya alat-alat dari proses panen, alat pengolahan, hingga pengemasan di hilirnya, semuanya adalah bantuan dari BRI," ungkap Adi.
"Kami juga sudah memiliki outlet coffee shop modern di Rest Area Parabon. Kalau dulu kita cuma bisa menjual, sekarang kita sudah punya hilirnya, sudah punya alat-alatnya, jadi kita buat coffee shop juga," lanjutnya.
Sebagai informasi, produk Klaster Usaha Kopi Akar Wangi nantinya akan dipasarkan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), menjadikannya oleh-oleh atau souvenir khas daerah. Dukungan BRI melalui program 'Klasterku Hidupku' tidak hanya menciptakan klaster usaha yang mandiri tetapi juga membuka peluang pemberdayaan masyarakat yang lebih luas.
Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan program Klaster Usaha 'Klasterku Hidupku' menjadi wadah bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya. Lewat berbagai kegiatan pendampingan, pelaku UMKM dapat berkesempatan mengembangkan produknya.
"Kami berkomitmen untuk terus mendampingi dan membantu pelaku UMKM, tidak hanya berupa modal usaha saja tapi juga melalui pelatihan-pelatihan usaha dan program pemberdayaan lainnya sehingga UMKM dapat terus tumbuh dan semakin tangguh," ujar Supari.
(ega/ega)