Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) akan meluncurkan beras saset seharga Rp 2.500 per 200 gram sebagai salah satu strategi intervensi harga beras yang tinggi. Rencananya, beras saset itu akan diluncurkan tahun depan.
"Ya nanti nih, mudah-mudahan tahun depan. Saya sedang rapatkan, kita menciptakan itu lagi untuk kita sebar ke seluruh wilayah," terangnya, dalam wawancara dengan detikom, ditulis, Selasa (21/11/2023).
Menurut Buwas, beras saset saat ini dibutuhkan masyarakat yang tidak mampu membeli beras 5 kg atau 1 kg. Ia mencontohkan bagi masyarakat yang berpenghasilan sangat rendah.
"Umpamanya sehari Rp 10.000, dia tetap bisa makan sehari 3 kali. Karena harga berasnya itu kan Rp 2.500, kalau dia bicara penghasilannya Rp 10.000. Berarti kalau dia beli Rp 2.500, berarti dia masih punya uang Rp 7.500, bisa beli lauk-pauknya dong, bisa beli yang lainnya, itu maksud saya. Tetapi dijamin dia makan 3 kali sehari," terangnya.
Beras saset ini bukan hanya untuk operasi pasar, tetapi juga akan disalurkan juga dengan produk beras Bulog lainnya.
"Next kita akan coba nanti kembangkan, baik itu saset untuk komersil maupun saset untuk SPHP (operasi pasar). Itu pemikiran saya dari kejadian sekarang," tambahnya.
Sebelumnya beras saset memang menjadi produk yang diluncurkan Bulog untuk kebutuhan masyarakat berpenghasilan sangat rendah. Beras ukuran 200 gram itu diluncurkan pertama kali pada 2018.
(ada/eds)