Anak Muda Perlu Bijak Memilih Investasi di Era Digitalisasi Modern

Anak Muda Perlu Bijak Memilih Investasi di Era Digitalisasi Modern

Muhammad Lugas Pribady - detikFinance
Selasa, 21 Nov 2023 22:52 WIB
Ilustrasi investasi
Foto: Istimewa
Jakarta - Dalam kehidupan masyarakat modern kini investasi bukan lagi sekadar pilihan melainkan jadi sebuah kebutuhan. Saat ini di Kota Surabaya, gairah masyarakat dalam peningkatan ekonomi pribadi terus berkembang.

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi lokal yang meningkat, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat ada pertumbuhan investor yang signifikan di Jawa Timur. Dikutip dari laman resmi Kominfo.jatimprov.go,id, jumlah investor saham meningkat menjadi 648.911 Single Investor Identification (SID) atau tumbuh 20,86% (yoy), investor SBN meningkat menjadi 125.916 SID atau tumbuh 25,69% (yoy), dan investor reksadana meningkat menjadi 1.412.607 SID atau tumbuh 22,86% (yoy).

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan bahwa investasi penanaman modal di kota ini mencapai angka Rp 19,919 triliun pada semester pertama tahun 2023. Ini termasuk investasi dari modal asing, dalam negeri, dan usaha mikro kecil.

"Untuk Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) itu termasuk ke dalam non-UMK yang modal usahanya di atas Rp 5 miliar. Sedangkan investasi yang modal usahanya di bawah Rp 5 miliar masuk kategori UMK," ungkap Eri dikutip dari Antara, Selasa (21/11/2023).

Dosen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga Rossanto Dwi Handoyo menegaskan di era digital yang semakin merambah ke semua sektor, teknologi bisa memudahkan tetapi juga perlu diwaspadai. Namun dari teknologi yang banyak menghadirkan instrumen keuangan untuk pilihan berinvestasi juga perlu diwaspadai.

"Dan sebetulnya investasi itu kan sesuatu yang normal, ya. Dunia pasar modal, dunia keuangan, dan sebagainya sudah normal. Hanya memang tren investasi yang sekarang ini muncul membuat orang semakin inovatif dan kreatif melihat kelemahan-kelemahan yang selama ini sudah berjalan," ungkap Rossanto dalam keterangan tertulis, Selasa (21/11/2023).

Rossanto juga mengingatkan pentingnya mengetahui bagaimana rekam jejak dari perusahan yang akan jadi tujuan investasi.

"Juga penting diperhatikan, apakah tercatat OJK atau tidak. Penting pula memperhatikan bagaimana sistem audit di perusahaan itu, misalnya ada lembaga baru yang kita enggak tahu ternyata di Indonesia belum pernah diaudit, kemudian menjanjikan dengan tingkat keuntungan yang tinggi, ya ini yang menurut saya perlu dicurigai. Pengalaman atau track record dari institusi keuangannya itu sendiri, juga perlu kita lihat lah. Kalau menurut saya sih seperti itu. Secara umum, kalau capital gainnya bisa memberikan keuntungan kepada investornya, ya itu berarti kemampuan lembaga investasi tersebut adalah kredibel," lanjut Rossanto.

Terkini, dalam sebuah video TikTok yang diunggah oleh @kokohkembar, influencer asal Surabaya, menarik perhatian besar. Video eksperimen sosial dengan tag #CuanGarisKeras, yang telah ditonton lebih dari 2 juta kali, menyoroti fenomena menarik di kalangan pemuda Surabaya . Dalam video tersebut duo KokohKembar, Arthur dan Billy, bertanya kepada sejumlah orang mengenai opini tentang potensi keuntungan antara saham dan judi online.

Walaupun responden telah memahami potensi keuntungan dari saham dan pasar modal, banyak yang justru tertarik pada judi online, yang dianggap sebagai cara cepat untuk mendapatkan cuan. Sama menariknya adalah komen-komen di video tersebut banyak yang memberikan opini sebaliknya. Fenomena ini menggambarkan sebuah dilema yang dihadapi generasi muda dalam memilih jalur untuk menumbuhkan keadaan keuangan mereka.

Investasi adalah langkah bijak untuk masa depan yang lebih baik. Namun, itu juga penuh dengan tantangan dan risiko. Jangan mudah tergiur janji cuan yang instan dan tidak realistis. Belajarlah dari pengalaman, baik yang manis maupun yang pahit, untuk menjadi investor yang lebih bijak dan bertanggung jawab. (akn/ega)


Hide Ads