Mentan Geber Percepatan Produksi Beras demi Tekan Impor, Begini Caranya

Mentan Geber Percepatan Produksi Beras demi Tekan Impor, Begini Caranya

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 23 Nov 2023 15:38 WIB
Harga beras di Pasar Beringharjo Jogja kian ngegas, Rabu (1/11/2023)
Ilustrasi beras - Foto: Iis Sulistiani/detikJogja
Jakarta -

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan panen sekaligus tanam padi lagi di Desa Ngadipuro dan Desa Ngadirejo, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban. Kegiatan ini merupakan bentuk gerak cepat Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meningkatkan produksi beras nasional di Masa Tanam Oktober 2023-Maret 2024.

Jadi, dalam mempercepat produksi beras ke depan, pemerintah mendorong petani setelah melakukan panen, langsung ditanam kembali. Dalam kesempatan ini Amran juga memberikan bantuan benih dan Alat Mesin Pertanian (Alsintan).

"Ini namanya tanam culik. Selesai panen, langsung kita tanam. Ini tujuannya untuk meningkatkan produksi dan menekan importasi," kata Amran dalam keterangannya, Kamis (23/11/2023)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gerakan panen dilakukan di lahan 77 hektare dengan hasil produksi rata-rata 7,5 sampai 8 ton/hektare. Sementara itu, gerakan tanam dilakukan di lahan seluas 388 hektare. Dalam kegiatan kali ini Amran, Gubernur Jawa Timur, Bupati serta petani Tuban menanam padi varietas Inpari 32.

"Yang kita tanam hari ini Insyaallah akan kita panen pada bulan kedua 2024, Februari," jelas Amran.

ADVERTISEMENT

Rencananya petani di Kecamatan Widang akan menanam 3.750 hektare di bulan November dan 3.250 hektare di bulan Desember. Sementara itu, Kabupaten Tuban akan menanam padi di 7.000 hektare di bulan November dan 12.000 hektare di bulan Desember.

Amran mengapresiasi kerja keras Petani di Kabupaten Tuban yang secara konsisten telah membantu meningkatkan stok cadangan beras nasional.

"Nomor 1 penyuplai beras di Indonesia, surplus. Nomor 1 penyuplai jagung di Indonesia. Kita bisa menyuplai pangan Indonesia dari Tuban," tuturnya.

"Ini pangan harus kita jaga. Ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara. Saya yakin kita bisa tingkatkan produksi dengan kebersamaan kita semua," jelas Amran.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan saat ini Kabupaten Tuban telah mencapai IP300 atau tanam dan panen tiga kali setahun. Meskipun di masa kemarau, Kabupaten Tuban tetap dapat panen berkat adanya sungai Bengawan Solo.

"Data y-on-y per September 2022-2023 kita, Jawa Timur surplus 9,23%. Prediksi BPS sampai bulan Desember kita tetap tertinggi di antara 10 Provinsi. Produksi Padi di Jawa Timur tertinggi di Indonesia tahun 2020, 2021, 2022, dan 2023 karena sinergitas diantara seluruh tim pertanian," katanya.

Dalam Acara Panen dan Tanam hari ini, Kementerian Pertanian juga memberikan bantuan benih padi dan jagung tahun 2023 ke Provinsi Jawa Timur dengan total sebesar Rp 62 miliar dan bantuan Alsintan pra-panen sebanyak 2.252 dengan total Rp 57 miliar

Untuk Kabupaten Tuban sendiri, Kementerian Pertanian memberikan bantuan benih padi dan jagung untuk senilai Rp 1,7 miliar dan 5 unit Alsintan pra-panen sebesar Rp 450 juta.

(ada/kil)

Hide Ads