Genjot Produksi Beras, Mentan Serukan Cara 'Tanam Culik' dari Tuban

Genjot Produksi Beras, Mentan Serukan Cara 'Tanam Culik' dari Tuban

Sukma Nur Fitriana - detikFinance
Kamis, 23 Nov 2023 15:33 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman
Foto: Dok. Kementan
Jakarta -

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan Panen dan Tanam Padi di Desa Ngadipuro dan Desa Ngadirejo, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, hari ini. Kegiatan ini dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meningkatkan produksi beras nasional di Masa Tanam I Oktober 2023-Maret 2024.

"Ini namanya tanam culik. Selesai panen, langsung kita tanam. Ini tujuannya untuk meningkatkan produksi dan menekan importasi," kata Amran dalam keterangan tertulis, Kamis (23/11/2023).

Ia melanjutkan gerakan panen dilakukan di lahan 77 hektare dengan hasil produksi rata-rata 7,5 sampai 8 ton/hektare. Sementara itu, gerakan tanam dilakukan di lahan seluas 388 hektare. Dalam kesempatan ini, Amran yang ditemani Gubernur Jawa Timur, Bupati serta petani Tuban menanam padi varietas Inpari 32

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang kita tanam hari ini Insyaallah akan kita panen pada bulan kedua 2024, Februari," ucap Amran.

Amran mengungkapkan rencananya petani di Kecamatan Widang akan menanam 3.750 hektare di bulan November dan 3.250 hektare di bulan Desember. Sementara itu, Kabupaten Tuban akan menanam padi di 7.000 hektare di bulan November dan 12.000 hektare di bulan Desember.

ADVERTISEMENT

Ia pun mengapresiasi kerja keras Petani di Kabupaten Tuban yang secara konsisten telah membantu meningkatkan stok cadangan beras nasional.

"Nomor 1 penyuplai beras di Indonesia, surplus. Nomor 1 penyuplai jagung di Indonesia. Kita bisa menyuplai pangan Indonesia dari Tuban. Ini pangan harus kita jaga. Ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara. Saya yakin kita bisa tingkatkan produksi dengan kebersamaan kita semua," ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan saat ini Kabupaten Tuban telah mencapai IP300 atau tanam dan panen tiga kali setahun. Meskipun di masa kemarau, Kabupaten Tuban tetap dapat panen berkat adanya sungai Bengawan Solo.

"Data y-on-y per september 2022-2023 kita, Jawa Timur surplus 9,23 persen. Prediksi BPS sampai bulan Desember kita tetap tertinggi di antara 10 Provinsi. Produksi Padi di Jawa Timur tertinggi di Indonesia tahun 2020, 2021, 2022, dan 2023 karena sinergitas diantara seluruh tim pertanian," paparnya.

Dalam acara panen dan tanam hari ini, Kementerian Pertanian juga memberikan bantuan benih padi dan jagung tahun 2023 ke Provinsi Jawa Timur dengan total sebesar Rp 62 Miliar dan bantuan alsintan prapanen sebanyak 2.252 dengan total Rp 57 miliar.

Untuk Kabupaten Tuban, Kementerian Pertanian memberikan bantuan benih padi dan jagung untuk senilai Rp 1,7 miliar dan 5 unit alsintan pra panen sebesar Rp 450 juta.

(anl/ega)

Hide Ads