Indonesia resmi menjadi pusat teknologi dan inovasi yang berbasis kolaboratif dan pengetahuan. Melalui Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia akan menjadi tuan rumah dari Regional Hub on Big data dan Data Science untuk wilayah Asia dan Pasifik.
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, kesempatan ini akan menempatkan Indonesia sebagai pemimpin kunci dalam perkembangan teknologi berbasis data. Big data ini mempunyai potensi mendorong penyediaan data statistik lebih cepat, lebih bervariasi, dan lebih detail. Amalia menyebut, dalam waktu dekat akan ada penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara BPS dengan United Nations (UN).
"Pada hari ini BPS bersama UN melakukan acara untuk pendirian dari UN Regional untuk regional Asia dan Pasifik. Ini merupakan kepercayaan yang besar untuk Indonesia terutama untuk BPS karena kita dipercaya menjadi center atau Hub untuk mengembangkan big data dan data science. Ke depannya akan sangat prospektif untuk kemudian bisa melengkapi dan percaya statistik resmi akan dihasilkan oleh BPS," kata Amalia di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Amalia mengatakan tujuan utama dari Regional Hub untuk memfasilitasi proyek pemanfaatan big data dan data science untuk official statistik dan indikator SDG. Tidak hanya itu, ini juga bisa menjadi kesempatan untuk berbagi pengetahuan tentang metode, algoritme, dan alat yang baru dikembangkan, serta penyediaan pelatihan penggunaan big data dan data science untuk para penyedia official statistik di Asia dan Pasifik.
Ke depannya, lanjut Amalia, Indonesia berkolaborasi dengan negara-negara ASEAN dan di kawasan Asia-Pasifik. Selain itu, Indonesia juga akan bekerja sama dengan tim pengembang agar menjadi tempat pusat pengembangan dan pemanfaatan big data dan data science yang inovatif.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Metodologi dan Informasi Statistik BPS Imam Machdi mengatakan kesempatan ini menjadi penting untuk Indonesia. Menurutnya, data-data statistik resmi nantinya menjadi alat untuk menentukan dan mengambil kebijakan sehingga berpengaruh pada kepentingan dan pembangunan nasional.
Dia juga menyampaikan nantinya kementerian dan lembaga (K/L) hingga pemerintah daerah dapat mengakses fasilitas ini untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM).
"Ini menjadi sangat penting bagi Indonesia tidak hanya berbicara berkontribusi untuk untuk Internasional, tapi di bidang statistik pun akan jauh lebih kuat untuk bisa mengembangkan berbagai inovasi yang berkaitan dengan big data ini," kata Imam.
Dia menambahkan, kesiapan BPS membangun Regional Hub for Big Data di Indonesia ini tidak hanya didasarkan pada ketersediaan SDM yang mumpuni, tapi juga ketersediaan infrastruktur pendukung. Untuk itu, BPS sudah menyiapkan pusat pengembangan big data dan data science ini di Politeknik Statistika STIS serta Pusat Pendidikan dan Pelatihan.
(ara/ara)