Sebelumnya berdasarkan catatan detikcom, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki membocorkan bahwa TikTok tengah menjalin pembicaraan dengan perusahaan-perusahaan e-commerce Indonesia terkait peluang kemitraan. Langkah ini dilakukan sebulan usai pemerintah melarang TikTok berjualan dan melakukan transaksi melalui TikTok Shop.
Teten mengatakan, TikTok telah berhubungan dengan lima perusahaan, termasuk unit e-commerce GoTo Tokopedia, Bukalapak.com, dan Blibli.
"Beberapa perusahaan e-commerce di Indonesia telah berbicara dengan TikTok," katanya dalam sebuah wawancara pada Senin (13/11) dikutip dari Reuters.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikonfirmasi kembali pada Senin (27/11/23), Teten kemudian mengaku memperoleh informasi mengenai hal tersebut dari Bukalapak dan Tokopedia.
"Soal Tiktok akan kerja sama dengan e-commerce dalam negeri sudah saya dengar dari mereka yang dijajaki kerja sama. Saya sudah dapat info dari Bukalapak dan Tokopedia," ucapnya kepada detikcom, saat dihubungi lewat pesan singkat.
Kepala Staf Presiden periode 2015-2018 ini mengatakan tidak menyoal jika TikTok Shop hendak dibuka kembali di Indonesia. Namun, ia mengingatkan, platform tersebut harus menghormati dan menghargai lima syarat jika hendak masuk kembali lewat e-commerce lokal.
Pertama, TikTok harus menaruh respek terhadap ekonomi nasional. Kedua, platform itu diharapkan membangun model bisnis yang berkelanjutan. Syarat ketiga, Tiktok diminta tidak lagi melakukan predatory pricing atau memperdagangkan produk atau jasa dengan harga sangat rendah untuk menyingkirkan atau mematikan usaha kompetitor.
Keempat, Tiktok maupun platform global diharapkan tidak memasukan produk impor dumping alias menjual barang di luar negeri dengan harga yang lebih mudah dibandingkan di dalam negeri. Syarat terakhir, TikTok maupun platform global diharapkan mengakomodir dan tidak mendiskriminasi produk UMKM lokal.
"Semua platform global harus respect terhadap kepentingan ekonomi nasional, membangun model bisnis yang sustain. Tidak lagi melakukan predatory pricing, memasukkan produk impor dumping yang mematikan produk dalam negeri/UMKM atau mendiskriminasi produk lokal," tegasnya.
Di hari yang sama, detikcom telah meminta menghubungi Head of Communication Tiktok Indonesia, Anggini Setiawan pada Senin (27/11) mengenai kabar kembalinya TikTok Shop di Indonesia. Kendati demikian, ia menjelaskan pihaknya belum bisa memberikan informasi mengenai hal tersebut.
"Mohon maaf namun dari kami belum ada informasi tambahan mengenai hal ini." katanya.
detikcom juga telah menghubungi External Communications Senior Associate Tokopedia, Shania Shafira. Namun ia juga menjelaskan, pihaknya belum bisa berkomentar tentang kabar tersebut.
(eds/eds)