Ini Dia Rencana Besar Prabowo-Gibran buat 'Sulap' 10 Kota

Ini Dia Rencana Besar Prabowo-Gibran buat 'Sulap' 10 Kota

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 29 Nov 2023 08:30 WIB
Budiman Sudjatmiko (Rumondang-detikcom)
Foto: Budiman Sudjatmiko (Rumondang-detikcom)
Jakarta -

Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran mengungkap jika calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka terpilih pada pemerintahan selanjutnya, berencana untuk membangun 10 kota besar menjadi kota industri teknologi.

Dewan TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko mengatakan pembangunan ini bertujuan membangun ekosistem digital Indonesia agar tidak tertinggal dari negara-negara lain.

"Kita mulai dari mana? Dari wadah analog, digital harus beralih ke analog. Sepuluh (10) kota inovasi yang mau dibangun Pak Prabowo-Gibran, karena tantangan rekayasa tadi, dampak sosial perubahan budaya, perubahan mental, perusahaan ideologi, perubahan identitas. Kalau nggak hati-hati, kita akan hilang sebagai sebuah bangsa, atau setidaknya irrelevant sebagai sebuah negara," kata Budiman dalam diskusi Indonesia Digital Summit 2023, di Four Season Jakarta, Selasa (28/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budiman mengatakan dari 10 kota itu, IKN di Kalimantan Timur akan menjadi pusat ekosistem digital Indonesia. Kemudian 9 kota lainnya menjadi pendukung dan industri berteknologi tinggi.

"Jadi, 9 kota menjadi seperti 9 planet dan mataharinya IKN sebagai super hub dari ekosistem digital. Ini bisa dikerjakan. Orangnya ada, saya sering ketemu anak bangsa bisa membuat jantung buatan, otak buatan, lab riset pertanian di bulan, ketika dia dapat beasiswa dari Indonesia, setelah pulang, nganggur, nggak punya meja. Kita ingin menciptakan wadah," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Adapun 10 kota yang akan disulap dengan teknologi tinggi, pertama IKN Kalimantan Timur, Sumatera 1 menjadi kota industri chips dan nanotechnology, Sumatera 2 jadi industri IOT dan sensors, Jawa 1 jadi industri Al dan teknologi komputasi, Jawa 2 jadi industri mobile devices dan VR/AR, Jawa 3 jadi industri robotics dan autonomous vehicles.

Kemudian, Bali jadi industri human computer interface dan social media, jadi Sulawesi industri biotechnology dan agricultures, dan Maluku energy storage industries dan Papua jadi industri satellite dan connectivity.

Dana Pembangunan dari Mana?

Budiman mengatakan pendanaan tidak hanya dari pemerintah saja, tetapi juga membutuhkan investasi. Dia menyebut jika capres dan cawapres Prabowo-Gibran terpilih, maka akan lebih detail lagi bagaimana pendanaan untuk membangun kota-kota tersebut.

"Nanti orang kalau bicara bisnis, investasinya orang sudah membayangkan proyeksi-proyeksi non profit, tetapi juga ada proyeksi-proyeksi profit sebagai super hub ekosistem digital, hitungan-hitungan itu yang akan didetail pada pemerintahan pak Prabowo-Gibran," kata Budiman ditemui di Four Season Jakarta.

Investasi yang diharapkan untuk membangun kota-kota tersebut berasal dari dalam negeri. Visi-misi ini juga memang telah disampaikan di depan para pengusaha yakni dalam acara Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) yang mengadakan Indonesia Digital Summit 2023.

"IKN prioritas kota-kota lain akan diberikan layout pondasinya sehingga harus ada yang namanya investor-investor pertama yang tumbuh di sana. Kita harapkan pengusaha-pengusaha digital yang hari ini hadir mereka sudah membayangkan ohh... ekonomi nggak cukup, supply site nggak cukup, demand site nggak cukup, pasar nggak cukup, ekosistem nggak cukup, harus ada hub hub. Kita buat 10 hub," jelas dia.

Selain mengandalkan investor, Budiman mengatakan, pembangunan 10 kota tersebut harus mengandalkan potensi sumber daya manusia di masing-masing daerah itu sendiri.

"Jadi, investasi awalnya bukan raw materials, mata rantai produksi tadi bukan. Tetapi mata rantai awalnya jadi investasi awalnya dari brain dari sumber daya manusianya. Talenta yang akan kita didik lewat sekolah-sekolah unggulan di kabupaten-kota," terang dia.

Dalam paparannya, Budiman mengungkap satu kota yang akan dibangun menjadi kota industri teknologi membutuhkan dana sebesar US$ 557 juta untuk pembangunan infrastruktur dasarnya. Kemudian untuk pembangunan fasilitasnya bisa mencapai US$ 460 juta.

Belum lagi membutuhkan pengembangan inovasi dan bisnis dalam masing-masing kota. Total investasi yang dibutuhkan bisa mencapai Rp 125 triliun.

(ada/rrd)

Hide Ads