Modal mungkin menjadi salah satu permasalahan awal yang ditemui seseorang ketika ingin merintis sebuah usaha. Meski begitu, pemerintah terus berupaya agar pelaku usaha lokal agar dapat memperoleh modal usaha dengan mudah dan cepat.
Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menjalankan program pembiayaan Ultra Mikro (UMi). Program ini merupakan tahap lanjutan dari bantuan sosial untuk mendorong kemandirian usaha. Adapun sasarannya ialah usaha mikro, segmen usaha dengan jumlah aset hingga Rp 50 juta dan omzet maksimal Rp 300 juta.
Meski begitu, pemerintah membutuhkan perpanjangan tangan untuk menjalankan dan menyalurkan program ini. Karena itulah salah satu bank plat merah yaitu BRI ikut mendukung program ini dengan memberdayakan agen-agen BRILink yang juga dijadikan Agen UMi.
Hal ini juga yang dilakukan oleh Renaldi Kumulo, yang juga agen BRILink dan UMi di Desa Palaes, Kecamatan Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Renaldi yang sejak tahun 2015 sudah menjadi agen BRILink melayani berbagai transaksi perbankan di salah satu desa wisata dekat destinasi pariwisata super prioritas Likupang.
"Dari tahun 2015 saya hanya selaku agen BRILink belum punya usaha seperti ini. Saya hanya melayani transaksi tunai, transfer, setor pinjaman, bayar BPJS, dan juga siang pagi siang malam tetap saya layani (di rumah)," imbuh Renaldi kepada detikcom beberapa waktu yang lalu.
Selain menjadi agen BRILink, Renaldi juga dipercaya menjadi agen UMi yang melayani proses pinjaman uang mulai dari Rp 1 juta sampai Rp 10 juta dengan tenor hanya 6 bulan. Selama kurang lebih 1 tahun menjadi agen UMi, ia kerap memproses berkas-berkas dan melakukan survei dari peminjam modal.
"Saya juga yang survei dan saya juga merasa senang karena saya juga merasa sangat membantu masyarakat dan teman-teman karena saya sendiri yang proses berkas-berkas. Setiap ada teman-teman yang berkumpul saya selalu mensosialisasikan program UMI ini," tutur Renaldi.
Pria yang dulunya bekerja sebagai sopir ini mengaku terbantu menjadi agen BRILink dan UMi. Apalagi transaksi yang terjadi di BRILink miliknya cukup besar. Renaldo menuturkan dalam 1 hari, ia bisa melakukan 15 hingga 20 transaksi atau 300 lebih transaksi selama 1 bulan.
Adapun total perputaran uang per bulan di agen BRILink miliknya bisa mencapai Rp 200 juta. Bahkan ia pernah melayani tarik tunai sebesar Rp 10 juta. Sedangkan untuk UMi, Ia baru melayani 5 saja transaksi yang biasanya digunakan untuk usaha kecil.
"Dampak yang dirasakan ada keuntungan buat pribadi dan juga buat masyarakat. Buat pribadi ada sedikit peningkatan di warung. Untuk masyarakat, sudah membantu masyarakat, mempermudah masyarakat untuk mendapatkan pinjaman Rp 1-10 juta," imbuhnya.
Ditemui secara terpisah, Pimpinan Cabang BRI Cabang Ronald Engelbert Pinontoan mengatakan BRI bekerja sama dengan Agen BRILink sebagai perpanjangan tangan BRI untuk melayani masyarakat yang ada di pelosok.
Agen BRILink tersebut saat ini direkrut menjadi mitra UMI yaitu agen yang bisa menyalurkan kredit BRI sehingga masyarakat bisa mendapatkan fasilitas kredit untuk membangun usaha. Masyarakat pun tak harus datang ke kantor BRI untuk mendapatkan pinjaman modal.
"Bagi agen-agen mitra UMi mereka itu kita berdayakan bekerja sama dengan BRI dalam pengelolaan transaksi. Mereka ini akan mendapatkan sharing fee, dalam setiap transaksi akan mendapatkan fee 50% dari BRI," ucap Ronald.
"Agen BRILink ini mereka rata-rata toko warung dan lain-lain, sehingga adanya BRILink mereka bisa melakukan transaksi keuangan BRI, dagangan usahanya juga otomatis meningkat dan terdampak," sambungnya.
Sebagai informasi, detikcom bersama BRI mengadakan program Jelajah Desa BRILian yang mengulas potensi dan inovasi desa di Indonesia baik dari segi perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata serta dampaknya terhadap masyarakat lokal maupun nasional. Untuk mengetahui informasi program Desa BRILian lebih lanjut, ikuti terus informasinya hanya di jelajahdesabrilian.detik.com!
Simak Video "Video: APINDO Sebut UMKM RI Masih Keterbatasan Akses Modal"
(anl/ega)