LPDP Dorong Lahirnya SDM Unggul Lewat Beasiswa & Pendanaan Riset

LPDP Dorong Lahirnya SDM Unggul Lewat Beasiswa & Pendanaan Riset

Inkana Putri - detikFinance
Selasa, 05 Des 2023 21:39 WIB
Shutterstock/
Foto: Shutterstock/
Jakarta -

'Mencerdaskan kehidupan bangsa' menjadi salah satu tujuan bangsa Indonesia yang tertulis dalam Undang-Undang Dasar 1945. Dalam rangka mewujudkannya, pemerintah setiap tahunnya menyisihkan sebagian dana belanja dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ke dalam Dana Abadi di Bidang Pendidikan.

Melalui Dana Abadi ini, pemerintah mendorong lahirnya sumber daya manusia (SDM) unggul dengan menghadirkan beasiswa dan pendanaan riset melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang dibentuk oleh Kementerian Keuangan untuk mengelola Dana Abadi di Bidang Pendidikan.

Sejak tahun 2010 sampai saat ini, LPDP telah mengelola dan mengembangkan Dana Abadi di Bidang Pendidikan hingga Rp 134,107 triliun per Maret 2023. Hasil pengembangan dana abadi melalui berbagai instrumen investasi yang sah inilah yang dipakai untuk mendanai beasiswa jenjang S-2 dan S-3.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"LPDP membuka dua kali pendaftaran beasiswa tiap tahunnya. Sepanjang tahun 2023 ini, total ada 9.956 orang yang dinyatakan lolos seleksi beasiswa LPDP. Angka ini telah naik hampir tujuh kali lipat sejak pertama kali LPDP menyelenggarakan layanan beasiswanya pada 2013 silam. Kala itu total pendaftar di tahun pertama yang dinyatakan lolos berjumlah 1.555 orang," dikutip dari keterangan resmi Kemenkeu, Kamis (30/11/2023).

Pemberian beasiswa LPDP menjadi salah satu upaya pemerintah dalam membangun kemandirian bangsa. Adapun beasiswa ini dapat diikuti oleh seluruh warga negara Indonesia, tanpa terkecuali. Sejak pertama kali dibuka pada 2013 hingga sekarang, tercatat sebanyak 45.495 anak bangsa telah berhasil mendapatkan beasiswa LPDP. Berasal dari berbagai latar belakang, mereka melanjutkan studi secara tersebar di perguruan tinggi dalam dan luar negeri.

ADVERTISEMENT

"Guna menciptakan beasiswa yang inklusif berkeadilan, terdapat berbagai beasiswa LPDP yang telah disesuaikan dengan kondisi dan latar belakang masyarakat Indonesia, seperti Beasiswa Umum, Beasiswa Afirmasi, dan Beasiswa Targeted. Masing-masing dari ketiganya masih memiliki banyak kategori beasiswa yang lebih spesifik sehingga semakin memudahkan calon peserta untuk menentukan pilihan terbaiknya," jelas keterangan resmi Kemenkeu.

Melalui beasiswa LPDP, generasi muda Indonesia memiliki kesempatan untuk mengejar pendidikan tinggi dengan dukungan finansial penuh. Diharapkan, bekal pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dapat diaplikasikan di dalam negeri sehingga kemandirian bangsa dapat terwujud.

LPDP juga mendanai beasiswa kolaborasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kementerian Agama (Kemenag). Terdapat total 262.840 penerima beasiswa kolaborasi dengan Kemendikbudristek sejak 2020 sampai Oktober 2023. Sedangkan penerima beasiswa kolaborasi dengan Kemenag sebanyak 2.183 orang dari 2022 sampai Oktober 2023.

Dukung Riset Inovatif Berkelanjutan

Selain beasiswa, LPDP juga memberikan pendanaan Riset Inovasi Produksi (RISPRO) guna mendukung penelitian ilmiah untuk kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Program RISPRO pertama kali dibuka pada tahun 2013 dan sampai saat ini telah ada 2.492 proyek riset yang dilakukan dengan total pendanaannya mencapai Rp1.9117 triliun. Adapun sebanyak 1.568 proyek dengan berstatus on-going dan 924 proyek telah selesai

Dalam proses pendanaan, LPDP menggandeng menggandeng sejumlah stakeholder seperti Kemendikbudristek, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan pihak lainnya. Para penerima sekaligus pelaku riset berasal dari berbagai pihak mulai dari akademisi perguruan tinggi maupun peneliti di instansi yang bekerja sama.

Ada pula pemanfaatan Dana Abadi Perguruan Tinggi (DAPT) yang disalurkan kepada 16 Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH). Total saat ini nilai kontrak untuk 16 PTNBH mencapai Rp 365,8 miliar dengan proses pencairan secara multiyear yang sedang berjalan.

Hadirnya pendanaan LPDP ini telah membantu jalannya penelitian dan pengembangan di berbagai sektor penting, seperti pangan, energi, kesehatan, tata kelola/kebijakan, pemberian penghargaan apresiasi talenta riset dan lainnya.

Pada alokasi APBN 2024, Kemeneku memastikan komitmen dan keberpihakan pemerintah dengan penganggaran Rp 665 triliun untuk bidang pendidikan. Anggaran tersebut akan dipakai untuk peningkatan akses dan kualitas pendidikan melalui penyaluran PIP, KIP Kuliah, BOS, BOP PAUD, sertifikasi dan beasiswa.

Dana tersebut juga akan digelontorkan untuk meningkatkan sarana prasarana di daerah 3T, serta penguatan kesesuaian pasar kerja (vokasi & sertifikasi). LPDP pun rencananya akan diproyeksikan mendapat penambahan dana abadi dari APBN sekitar Rp 25 triliun pada tahun 2024.

"Dengan merinci manfaat APBN dalam mendukung dana LPDP untuk beasiswa dan riset, kita melihat investasi yang tidak hanya pada individu, tetapi pada masa depan bangsa secara keseluruhan. Pemberian beasiswa dan dukungan riset adalah langkah konkret untuk mencetak SDM unggul yang menjadi calon pemimpin masa depan. Melalui riset inovatif, terbuka pintu untuk penemuan baru, solusi terbaik, dan peningkatan daya saing Indonesia di tingkat global. Semua dilakukan untuk mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045," papar keterangan resmi Kemenkeu.

Simak juga Video: Jokowi Mau Penerima LPDP Pulang ke RI Usai Studi Meski Gaji Lebih Rendah

[Gambas:Video 20detik]




(akn/ega)