Kebijakan Fiskal Jaga Stabilitas Ekonomi RI di Tengah Tekanan Global

Kebijakan Fiskal Jaga Stabilitas Ekonomi RI di Tengah Tekanan Global

Erika Dyah Fitriani - detikFinance
Jumat, 08 Des 2023 16:04 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani
Foto: Dok. Kemenkeu

Nasionalisme dan Fragmentasi Global

Sementara itu, Sri Mulyani punya pandangan tersendiri terhadap perkembangan kebijakan negara-negara dunia. Menurutnya, timbulnya rasa nasionalisme yang berlebih dan meningkat di banyak negara juga bisa menjadi dampak negatif bagi masa depan multilateralisme.

Peningkatan fragmentasi global menyebabkan menurunnya kepercayaan antar negara terutama dalam hal prioritas dalam dunia global.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hal ini dapat dimengerti karena setiap pemimpin dipilih oleh rakyatnya sendiri dan karena itulah mereka akan melindungi rakyatnya terlebih dahulu, namun sepertinya era di mana kepentingan nasional dan kepentingan global dapat disejajarkan sudah tidak ada lagi," paparnya.

Ia menambahkan fragmentasi menciptakan tantangan antar negara, termasuk Indonesia yang memainkan peran konstruktif di tengah lanskap global yang tidak menentu karena banyaknya perubahan di tengah perputaran perekonomian antar negara. Untuk itu, Kemenkeu terus menjalankan segalanya sesuai dengan konstitusi serta memainkan peran konstruktif dengan memastikan dunia dibangun dengan perdamaian, kedaulatan, dan kesetaraan.

ADVERTISEMENT

Kinerja yang Stabil

Sri mengatakan Indonesia menunjukkan kinerja yang relatif stabil dan baik meski situasi global penuh dengan tantangan suku bunga tinggi dan perubahan iklim akibat pandemi. Diketahui, perekonomian Indonesia terus tumbuh sekitar 5 persen dalam delapan kuartal terakhir.

"Kami juga terus berfokus pada hal-hal yang paling penting dalam membangun fondasi yang tepat dan lebih kuat bagi Indonesia untuk melanjutkan perjalanan kami menjadi negara berpenghasilan tinggi," ucapnya.

Sri Mulyani menjelaskan kesuksesan Indonesia bisa keluar dari perubahan global adalah dengan perangkat fiskal dalam mengelola begitu banyak goncangan. Baik dari tekanan global maupun domestik.

Indonesia menggunakan kebijakan fiskal dengan bijaksana dan respons relatif fleksibel, sehingga berhasil menstabilkan perekonomian meski pada saat yang bersamaan juga harus menjaga kesinambungan fiskal.

Indonesia, setelah pandemi, langsung melakukan konsolidasi fiskal dengan cara yang baik. Hal ini berimbas pada masa sekarang, sehingga kondisi fiskal Indonesia menjadi relatif lebih baik dibanding dengan negara berkembang dan maju lainnya.

"Dan itu adalah harta karun atau fondasi yang perlu dipertahankan. Karena saat ini dan juga di masa depan kita akan terus mengharapkan guncangan yang akan datang," kata Sri Mulyani.

Ia mengatakan Kemenkeu terus menggunakan instrumen fiskal yang dirumuskan dengan prinsip kehati-hatian, berkeadilan, dan berkesinambungan guna mengatasi tantangan jangka pendek dan panjang agar bisa mencapai tujuan negara berpendapatan tinggi di masa mendatang.


(anl/ega)

Hide Ads