Pelabuhan memegang peranan penting untuk menghubungkan satu pulau dengan pulau lainnya. Oleh sebab itu, saat ini pemerintah mendorong implementasi green and smart port pada pelabuhan-pelabuhan di Indonesia.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, maka Indonesia memiliki potensi untuk menjadi poros maritim dunia. Oleh karena itu, perlu upaya dalam meningkatkan konektivitas antar-pulau.
"Hal ini untuk meningkatkan dan membangun kebutuhan bangsa, maka pada kesempatan hari ini, sudah sejalan dengan tajuk Hari Nusantara 2023, yaitu merajut konektivitas Nusantara dan ekonomi maritim menjadi titik nol jalur rempah. Dan kita harus maknai bersama," kata Budi Karya dikutip Jumat (15/12/2023).
Untuk mewujudkan konektivitas antar-pulau, Direktur Komersial PT Sucofindo Darwin Abas menilai, bahwa pelabuhan memegang peranan penting mendukung konektivitas dan peningkatan daya saing perekonomian Indonesia.
"Sehingga penting untuk pelabuhan di Indonesia menerapkan konsep pelabuhan yang berkelanjutan karena mampu mengatasi permasalahan lingkungan, energi, sosial ekonomi dan perubahan iklim," kata Darwin Abas.
Oleh karena itu, dibutuhkan pembinaan dan penilaian agar pelabuhan bisa meningkatkan kapasitas dan adaptasi terhadap permasalahan tersebut melalui penerapan green and smart port.
"Realisasi ini pun terwujud melalui perhelatan Green and Smart Port Award yang terlaksana pada Hari Nusantara 2023. Dan kami mengucapkan selamat kepada 8 pelabuhan atas peraihan Green and Smart Port Award," kata Darwin.
Pada awarding ini PT SUCOFINDO berkolaborasi dengan IDSurvey (PT Biro Klasifikasi (Persero)) sebagai lembaga yang menyusun panduan, rating tools dan dashboard penilaian kriteria penilaian green and smart port.
"Kami pun telah ditunjuk sebagai lembaga yang menilai penerapan green and smart port di Indonesia oleh Kemenkomarves," kata Kepala Strategic Business Unit Industri Herdi Purwanto.
(fdl/fdl)