Realisasi belanja negara per 12 Desember 2023 mencapai Rp 2.588,2 triliun atau 84,5% dari pagu di Perpres 75/2023 yang mencapai Rp 3.117,2 triliun. Artinya masih ada sekitar Rp 529 triliun untuk dibelanjakan sampai akhir 2023.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan sampai akhir 2023 masih terdapat realisasi belanja atas proyek K/L yang sudah selesai dan akan dibayarkan sesuai kualitas.
"Saya sampaikan dua minggu ke depan ada Rp 500-an triliun kita akan membayarkan tagihan-tagihan. Jadi dua minggu ke depan itu luar biasa sangat besar alokasi APBN kita," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA, Jumat (24/11/2023).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata mengatakan salah satu belanja yang akan dikeluarkan adalah untuk berbagai subsidi dan kompensasi termasuk BBM sebesar Rp 85 triliun lebih.
"Paruh kedua di Desember 2023 ini ada belanja sekitar Rp 500 triliun lebih memang sebagian besar antara lain untuk pembayaran-pembayaran subsidi dan kompensasi yang kira-kira mencapai lebih dari Rp 85 triliun," beber Isa.
"Ini menjadi bagian dari belanja besar yang akan terjadi di akhir tahun," tambahnya.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, realisasi subsidi dan kompensasi BBM baru mencapai Rp 99,6 triliun dengan rincian sebanyak 14,93 juta kiloliter (KL) subsidi dan 11,58 juta KL kompensasi.
Isa meminta PT Pertamina (Persero) dan pihak terkait melakukan upaya terbaik untuk mengendalikan kuota solar subsidi agar tetap terpenuhi. Dengan begitu kuota solar subsidi masih berdasarkan pagu yang sudah ada yakni 16,8 juta KL.
"Ini sudah dibicarakan dalam rapat 3 menteri (Menteri Keuangan, Menteri ESDM dan Menteri BUMN). Kesimpulannya Pertamina dan berbagai pihak yang bertanggung jawab diminta untuk terus melakukan upaya terbaik untuk mengendalikan kuota ini agar tetap terpenuhi," imbuhnya.
(aid/rrd)