Pedagang Khawatir Harga Cabai Rawit Tembus Rp 150 Ribu/Kg Setara Daging Sapi

Pedagang Khawatir Harga Cabai Rawit Tembus Rp 150 Ribu/Kg Setara Daging Sapi

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 18 Des 2023 14:42 WIB
Pedagang menyortir cabai rawit merah di Pasar Senen, Jakarta, Senin (26/6/2023). Harga cabai rawit merah naik menjadi sekitar Rp 50 ribu per kg.
Ilustrasi/Foto: Chelsea Olivia Daffa

Sebagai informasi, sebelumnya Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan ada berbagai cara dalam hal stabilisasi harga cabai rawit merah.

Salah satu upaya itu adalah mendorong mobilisasi pasokan dari daerah surplus ke daerah defisit untuk membangun pemerataan distribusi di seluruh wilayah.

"Kita mendorong pemerintah daerah untuk saling membangun kerja sama antar daerah (KAD) sehingga cabai di daerah yang masih produksi dan harganya stabil dapat mendistribusikan cabai ke daerah defisit atau daerah dengan harga cabai yang tinggi." ujar Arief dalam keterangannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adanya penguatan kerja sama antar daerah (KAD) ini selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta agar terbangun konektivitas yang membuat produksi pangan di daerah surplus terdistribusi ke daerah defisit secara merata untuk menjaga kestabilan harga.

Arief menjelaskan pemerintah daerah bisa melakukan secara kerja sama tersebut dengan memanfaatkan dana APBD dan BTT (Belanja Tidak Terduga). Dia menyebut pemerintah daerah tidak perlu ragu untuk memanfaatkan dana tersebut untuk memobilisasi pangan di daerah masing-masing.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Arief mengatakan, melalui dana dekonsentrasi yang dialokasikan di Badan Pangan Nasional, Pemda provinsi dan kabupaten/kota terus menggencarkan Gerakan Pangan Murah (GPM) di seluruh daerah. Hingga saat ini, total kegiatan GPM menyasar hingga 1.133 lokasi dengan rincian 257 lokasi di 35 provinsi dan 876 lokasi di 332 kabupaten/kota.

"GPM Serentak Nasional menggunakan anggaran pusat dan dana dekonsentrasi dari NFA yang diperuntukkan ke seluruh daerah. Kami harapkan, semua Kepala Dinas yang menangani urusan pangan dapat mengoptimalkan pemanfaatan anggaran dekonsentrasi tersebut untuk mendukung kegiatan stabilisasi pasokan dan harga pangan serta pengendalian inflasi di wilayahnya, mengingat saat ini sudah mulai memasuki akhir tahun," ujar Arief.


(ada/ara)

Hide Ads