KKP Bakal Beli Satelit Nano Senilai Rp 2 T dari Denmark

KKP Bakal Beli Satelit Nano Senilai Rp 2 T dari Denmark

Samuel Gading - detikFinance
Senin, 18 Des 2023 20:45 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyegel 20 ton ikan salem impor di Batam, Kepulauan Riau.
Menteri KP - Foto: Dok. KKP
Jakarta -

Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono, mengatakan pihaknya akan membeli satelit nano seharga US$ 150 juta atau Rp 2 triliun (kurs Rp 15.485) dari Denmark. Satelit disebut bakal berfungsi membantu kapal-kapal perikanan mengirimkan data tangkapan secara online melalui aplikasi E-PIT dalam kebijakan Penangkapan Ikan Terukur.

"US$ 150 juta (anggaran buat satelit). (Itu) kita beli yang (satelit) nano, bukan Starlink. Itu (belinya) dari Denmark," ungkap Sakti di Ritz Carlton Pacific Place, Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (18/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk membantu hal tersebut, pihaknya pun berencana bekerja sama dengan Starlink untuk memasang sebuah perangkat atau device di kapal perikanan.

Device itu berguna untuk membantu kapal-kapal perikanan mengirimkan data tangkapan secara online melalui aplikasi E-PIT dalam kebijakan Penangkapan Ikan Terukur.

ADVERTISEMENT

Kendati demikian, Sakti tidak mengungkap berapa jumlah besaran kerja sama antara KKP dan perusahaan milik Elon Musk itu. Yang jelas, ia berharap agar harga device itu tidak terlalu mahal. Pasalnya, pemerintah berencana akan memasang device itu di kapal-kapal nelayan lokal.

"Ya kalau itu bisa terjadi (dengan starlink), sekarang kan masih mahal device-nya, tapi salah satunya kita akan luncurkan satelit nano yang terkoneksi dengan kapal-kapal. Kalau kapal perusahaan wajib pasang device itu, tapi kalau kapal nelayan lokal yang kecil pemerintah yang menyediakan, yang device itu bisa dibebankan ke pengusaha, tapi (buat nelayan lokal) itu jangan mahal-mahal," jelasnya.

Diwawancarai terpisah, Asisten Khusus Menteri KP Bidang Media dan Komunikasi Publik Doni Ismanto, mengaku belum mengetahui soal rencana pembelian satelit nano tersebut. Namun, ia memastikan bahwa satelit nano akan diluncurkan tahun depan.

"Saya nggak dengar (soal beli satelit dari Denmark) tapi saya tahu tahun depan fix (satelit) nano diluncurkan," jelasnya.

Sementara soal kerja sama dengan Starlink, ia mengatakan bahwa KKP sudah berkomunikasi dengan mitra lokal Starlink di Indonesia.

Menurutnya, selain berfungsi mendata tangkapan nelayan, device Starlink juga diharapkan bisa berguna sebagai personal beacon atau suar penyelamat ketika nelayan berada dalam bahaya.

Kendati demikian, ia mengungkap bahwa KKP belum menyentuh kata sepakat soal pengadaan device itu dengan Starlink.

"Sudah sama pihak lokal (mitra Starlink). Kan ada mitranya. Tapi belum deal. Masih penjajakan. Saya lupa kisaran harganya, tapi diharapkan tapi lebih murah dari harga komersial karena kalau komersial mahal banget," pungkasnya.

(kil/kil)

Hide Ads