Komisi Pemilihan Umum (KPU) melanjutkan rangkaian acara debat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 besok. Debat dilakukan oleh calon wakil presiden (cawapres) dengan tema seputar ekonomi. Sejumlah ahli ekonomi diketahui berada di kubu masing-masing pasangan capres-cawapres. Siapa saja?
Di kubu pasangan nomor urut 1, yakni Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies Baswedan-Cak Imin (AMIN), ekonom tersebut adalah Thomas Trikasih Lembong atau akrab disapa Tom Lembong.
Tom merupakan mantan Menteri Perdagangan (Mendag) yang juga pernah menjabat Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Di masa pemerintahan Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta, ia sempat menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan catatan detikcom, jejak karier Tom diketahui terentang panjang di berbagai perusahaan finansial. CEO dan Managing Partner di perusahaan asuransi Quvat Capital. Ia juga bekerja di Deutsche Bank, Morgan Stanley, Farindo Investments, dan sempat 2 tahun bekerja sebagai Kepala Divisi dan Senior VP di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
Tom merupakan salah satu sosok yang bertanggung jawab mengelola aset para obligator BLBI di BPPN. Alumnus Universitas Harvard ini pun sempat menjadi sorotan ketika restrukturisasi aset Sinar Mas pada 2001.
Selain itu, ia pernah dinobatkan sebagai Young Global Leader (YGL) di World Economic Forum (Davos) pada 2008. Tom kini menjabat sebagai Co-Captain di Timnas AMIN.
Ahli Ekonomi di Kubu Prabowo-Gibran
Di kubu pasangan nomor urut 2, yakni Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, sosok ahli ekonomi itu adalah Rosan Perkasa Roeslani. Sebelum menjabat sebagai Ketua TKN, Rosan adalah Wakil Menteri BUMN di kabinet Presiden Joko Widodo.
Dilansir dari laman kemlu.go.id, Rosan adalah Duta Besar ke-21 Republik Indonesia untuk Amerika Serikat. Ia dilantik pada 25 Oktober 2021. Sebelum penugasan tersebut, Rosan menjabat beberapa posisi kepemimpinan di asosiasi dan komunitas bisnis Indonesia, salah satunya sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia pada 2015-2021.
Jejak karier pria kelahiran Jakarta 31 Desember 1968 ini berada di bidang keuangan dan kewirausahaan. Ia menduduki sejumlah posisi kunci sepanjang kariernya, seperti seperti Penasihat Keuangan Asosiasi Koperasi Batik Indonesia (1997-2002) dan Wakil Bendahara Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (2005-2008).
Rosan pun juga terlibat dalam sejumlah inisiatif strategis pemerintah sebagai perwakilan sektor swasta. Ia sempat menjadi Ketua Satuan Tugas
Cipta Kerja Omnibus Law Indonesia (2019-2021), Ketua Badan Penasihat Badan Arbitrase Nasional (BANI) (2019- 2021), dan Wakil Ketua Courtesy Board Masyarakat Ekonomi Syariah Indonesia (MES).
Rosan juga pernah terlibat dalam beberapa program besar yang dipimpin pemerintah. Di antaranya adalah Ketua Misi Kontingen Olimpiade Indonesia untuk Olimpiade Tokyo 2020 (2021), Wakil Ketua COVID-19, Komite Respon dan Pemulihan Ekonomi Nasional/KPC-PEN (2020-2021).
Selain itu, di dunia olahraga, Rosan menjabat Ketua Persatuan Angkat Besi Indonesia/PABSI sejak 2015. Ia menempuh pendidikan S1 Keuangan di Oklahoma State University, Stillwater, Oklahoma (1988-1992) dan meraih gelar MBA dari European University, Antwerpen, Belgia (1993-1994).
Ekonom di Kubu Ganjar-Mahfud
Salah satu ekonom kawakan di kubu pasangan nomor urut 3, yakni Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, adalah Arsjad Rasjid. Sebelum menjabat sebagai Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad merupakan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2021-2026.
Pria kelahiran Jakarta 16 Maret 1970 ini adalah lulusan teknik komputer University of Southern California pada 1990. Tiga tahun setelahnya, Arsjad memperoleh gelar Bachelor of Science in Business Administration di Pepperdine University, California, Amerika Serikat.
Jejak pendidikannya terentang panjang. Pada 2012, ia menyelesaikan program Executive Education Global Leadership and Public Policy for the 21st Century School di Harvard Kennedy School, Amerika Serikat dan tentang insights into politics and public policy in Asia for global leaders di Lee Kuan Yew School of Public Policy, Singapura. Sementara pada 2013 Arsjad Rasjid menyelesaikan pendidikan eksekutif tentang dampak investasi di Said Business School, Universitas Oxford, Inggris.
Tiga tahun berikutnya, ia lulus dari Executive Education di International Directors Program 2016 yang digelar di Singapura dan Prancis. Adapun pada 2014, Arsjad menyelesaikan pendidikan eksekutif tentang kepemimpinan dan pengambilan keputusan dalam program abad 21 di Universitas Yale, Amerika Serikat.
Di sisi karier, Arsjad dikenal sebagai salah satu tokoh pengusaha. Ia menjabat sebagai Direktur Utama Indika Energy, Arsjad bekerja di perusahaan tersebut sejak Indika pertama kali didirikan pada 1996.
Sebelum menjabat Direktur Utama, ia menduduki kursi Wakil Direktur Utama sejak Mei 2014 sampai April 2016. Selain itu, Arsjad menjabat Komisaris Utama PT Indika Infrastruktur Investindo sejak Juni 2020 dan PT Indika Multi Properti sejak Oktober 2019.
Sejumlah jabatan lain juga diemban Arsjad pada 2020, ia menjabat sebagai Komisaris PT Indika Inti Corpindo, lalu PT Grab Teknologi Indonesia, dan Kideco sejak Februari 2017.
Pada Desember 2016, ia juga bekerja di PT Indika Energy Infrastructure dan kemudian bekerja di PT Indika Energy Infrastructure sejak Desember 2016 dan PT Rukun Raharja Tbk sejak Juni 2014. Selain itu, dia tercatat sebagai Ketua Yayasan Indika sejak Februari 2017.
Simak juga Video 'TKN soal Tema Debat Perdana Cawapres: Sangat Gibran Banget':